Jakarta – Beredar pengakuan lawas Edi Darmawan Salihin, ayah Mirna Salihin, yang mengaku tidak sakit hati kepada Jessica Wongso yang telah ditetapkan sebagai pelaku pembunuhan anaknya. Kala itu, Edi Darmawan merasa sakit hati tidak diperlukan.
Meskipun, Edi Darmawan Salihin sempat mengaku punya bukti yang bisa membuat Jessica Wongso dihukum mati. Lantas, seperti apa? Intip yuk artikelnya!
Ayah Mirna Salihin Tak Sakit Hati pada Jessica Wongso
Melansir Instagram @potret_seleb.ofc, beredar wawancara lawas keluarga Mirna Salihin setelah Jessica Wongso divonis hukuman 20 tahun penjara karena ditetapkan sebagai pelaku pembunuhan Mirna Salihin.
Bersama Sandy Salihin hingga ibu Mirna Salihin, Edi Darmawan mengungkapkan perasaannya. Kata Edi, tidak ada memendam pribadi kepada Jessica Wongso.
“Kita sekeluarga tidak ada dendam pribadi sama Jessica,” ucap Edi Darmawan Salihin, dilansir dari Instagram @potret_seleb.ofc, pada Kamis, 12 Oktober 2023.
Edi Darmawan Salihin melanjutkan, membenci perbutan Jessica Wongso yang disebut membunuh Mirna Salihin. Bukan hanya tak dendam, Edi juga tidak merasa sakit hati.
“Yang ada itu (bencinya kepada) perbuatannya itu loh. Kalau bilang sakit hati, ya buat apa sakit hati, sudah kejadian ini,” tandas Edi.
Ngaku Bisa Buat Jessica Wongso Dihukum Mati
Saat wawancara dengan Karni Ilyas, Edi Darmawan Salihin mengaku memiliki video yang menunjukkan jika Jessica Wongso memberikan sianida ke minuman Mirna Salihin. Ia mengaku menunjukkan video itu ke Brigjen Krishna Murti dan eks Kapolri Tito Karnavian.
"Ini kita di Polda waktu itu. Rame-rame sama Pak Tito, ada Pak Krishna. Pak Tito? Ngelihat ini justru. Dia panas, tuh. 'Wah, Ed, lu bakalan sidangnya scientific. Rame, nih', dia bilang gitu,” papar Edi Darmawan kepada Karni Ilyas secara eksklusif.
Edi Darmawan sesumbar tidak mau mengeluarkan video tersebut di persidangan karena tidak mau membuat Jessica Wongso dihukum lebih berat. Pasalnya, jika video itu dibuka, Edi yakin Jessica bisa dihukum mati.
"Kenapa kita enggak keluarkan dulu waktu sidang? Kita nggak mau dia dihukum mati. Biarin dia kesiksa, kalau bisa seumur hidup. Maksud saya begitu," jelas Edi Darmawan.
