Jakarta – Kasus kopi sianida yang kembali terungkap usai rilis film dokumenter di Netflix berjudul Ice Cold: Muder, Ice Coffee, and Jessica Wongso, sontak membuat netizen semakin penasaran lantaran banyaknya kejanggalan yang ada dalam kasus tersebut.
Tak ayal, meminta kejelasan hukum banyak netizen yang berlomba-lomba meminta bantuan kepada presiden Jokowi. Penasaran? simak artikel berikut!
Minta Bantuan Jokowi
Imbas dari maraknya kasus kopi sianida yang kembali terungkap, sontak membuat masyarakat Tanah Air berasumsi jika banyak kejanggalan saat menangani kasus Jessica Wongso. Banyaknya pakar ahli yang kembali membuka babak baru kasus 2016 tersebut sukses menyita simpati publik hingga banyak netter yang berkomentar di lapak presiden Jokowi.
Jika tahun 2016 lalu banyak yang menghujat dan mengecam Jessica sebagai pembunuh, kini justru sebaliknya masyarakat Tanah Air berbondong-bondong meminta Jokowi usut kembali kasus pembunuhan mirna dan membanjiri dengan #justiceforjesaica.
"pak tolong kasua Jessica pak ini kemauan rakyat #justiceforjessica," tulis komentar netter di postingan Jokowi, 10 Oktober 2023.
"pak presiden yang terhormat tolong buka lagi kasus Jessica #justiceforjessica," sahutnya.
"cuma bapak harapan kami buat kasusnya dibuka lagi #bebaskanjessica," timpal netter.
Banyak Kejanggalan
Pasca Netflix resmi merilis film dokumenter berjudul Ice Cold: Muder, Ice Coffee, and Jessica Wongso pada 28 September 2023 kemarin, banyak pemikiran masyarakat Indonesia yang berubah dan merasa janggal dengan langkah hukum yang diambil untuk menangani kasus ini.
Tak ayal beberapa nama seperti Edi Darmawan Salihin, dr Djaja, Otto Hasibuan, dan Krishna Murti kembali menjadi perbincangan hangat publik karena terlibat dalam menangani kasus besar di 2016 ini. Berbagai sudut pandang pun muncul yang menegaskan seakan-akan Jessica Wongso bukanlah pelaku dalam pembunuhan kopi sianida tersebut.
Namun sayangnya sejauh ini, tidak ada jalan dan langkah yang ditempuh oleh tim Jessica lantaran sidang putusan vonis yang ditetapkan Majelis Hakim Binsar Gultom. (hij)