Jakarta – Ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin sebelumnya kerap memiliki banyak ladang bisnis. Namun, dirinya mengaku tak lagi punya bisnis kini.
Edi Darmawan Salihin lantas membeberkan pekerjaannya terkini. Yuk intip selengkapnya.
Jadi Petani Cabai
Sebelumnya Ayah Mirna merupakan seorang pengusaha yang punya beberapa bisnis. Dirinya juga diklaim sebagai kursi pimpinan di PT Fajar Indah Cakra Cemerlang. Perusahaan ini bergerak di di bidang jasa pengiriman dokumen atau barang.
Dalam wawancara eksklusif bersama Karni Ilyas, Edi Darmawan Salihin mengaku sudah tidak punya bisnis lagi.
Edi Darmawan Salihin kemudian membeberkan jika dulunya ia kerap suplai senjata milik TNI (Tentara Nasional Indonesia). Kendati demikian, usaha Ayah Mirna tersebut bangkrut.
“Iya, pernah, sama teman dulu (punya usaha). Bayarannya tahu sendiri, kan, susah. Bangkrut, enggak mau terusin," ungka Ayah Mirna dalam wawancara bersama Karni Ilyas, seperti dilansir dalam TV One pada 8 Oktober 2023.
Sudah tak punya bisnis, Edi Darmawan Salihin mengaku dirinbya kini sibuk menjadi petani cabai di daerah Bogor.
"Om sekarang sudah pensiun, sudah tua. Om sekarang ke gunung, larinya ke Bogor tuh daerah Pamijahan situ. Om nanam cabai, sudah panen dua kali, lumayan lah buat hidup," ungkap Edi.
Jadi Pengumpul Singkong
Tak hanya jadi petani cabai, Edi Darmawan Salihin juga membeberkan jika dirinya jadi pengumpul singkong. Bahkan, sampai dijual ke orang Kora meski tidak ekspor.
"Terus tanah Om yang di Bitung itu buat ngumpulin singkong dari Lampung. Semua (dari) Sumatera ke bos saya itu namanya Haji Tabroni itu dia kirim ke Merak itu, dekat itu kan sama Pelabuhan Merak kan Om punya tanah, itu kita jual ke orang Korea. Saya enggak ikut ekspor, karena ekspor sekali gagal, ditolak. Nah kalau melalui Korea ini dibayar terus, biarin lah, untuk dikit, enggak apa-apa," jelas Edi.
Usai Mirna Salihin meninggal dunia, Edi Darmawan mengaku tak lagi jadi pimpinan perusahaan seperti dulu.
"Nah itu kerjaan Om sekarang kayak gitu, bukan kerja yang hebat-hebat kayak dulu, yang punya karyawan sampai 6 ribu. Itu jasa yang semua kartu kredit kita handle," jelas Ayah Mirna.