“Cocok aja, mungkin karena pola pikir aku yang cukup, kalau di sekitar teman aku agak beda sendiri, outspoken sebenarnya untuk seorang perempuan dan di Indonesia. Dan akhirnya ketemu orang dengan kultur berbeda dan akhirnya dia melihat aku lebih sama aja levelnya, ‘Oh, kalau perempuan lo enggak boleh ngomong lebih banyak dari laki-laki’. Jadi aku ngerasa equal sama dia, ya udah kita nikah,” ujar Dea.
Pernikahan Dea digelar secara intim. Konsep pernikahan intim memang sudah diinginkan oleh pemeran karakter Gendis di film Pamali: Dusun Pocong itu.
“Iya, intimated aja. Aku memang dari kecil, dari zaman aku kecil banget, aku datang ke ibuku dan bilang, ‘Ibu, Dea kalau mau nikah enggak mau ada pesta’ dan sampai aku besar pun aku merasa, ini adalah pernikahanku, intimated. Jadi ya udah, datang keluarga aja,” pungkasnya. (rth)