Jakarta – Hotman Paris menyatakan kasus racun kopi sianida yang menewaskan Mirna Salihin dengan pelaku pembunuhan Jessica Wongso, sebenarnya tidak memiliki barang bukti yang kuat. Bahkan, Hotman merasa tidak ada bukti di kasus ini.
Hotman Paris menambahkan, ada saksi ahli yang memberatkan Jessica Wongso dengan pernyataan kapan racun sianida itu diletakkan. Yuk, intip penuturan Hotman Paris lebih lengkap!
Tegaskan Tidak Ada Bukti di Kasus Jessica Wongso
Hotman Paris menegaskan, komentarnya terhadap kasus Jessica Kumala Wongso tetap sama dari awal kejadian ini meledak. Katanya, tidak ada bukti pasti yang mengarah kepada perbuatan Jessica yang diduga meracun Wayan Mirna Salihin.
“Komentar saya dari dulu tentang kasus itu adalah, tidak diterapkan prinsip harus ada dua barang bukti sebelum seseorang dipidana. Tapi lebih menonjol keyakinan hakim. Di Eropa juga di Amerika, seseorang tidak bisa divonis hukuman berat seperti ini kalau buktinya masih ragu-ragu. Tidak boleh ada keraguan sekalipun,” tutur Hotman Paris di Instagramnya, dilansir IntipSeleb pada Selasa, 3 Oktober 2023.
“Dalam kasus Jessica, bukti itu tidak ada. Sya tidak tahu ini apakah kesalahan siapa ini, apakah tim pengacara atau tidak, saya tidak tahu,” lanjutnya.
Sindir Keterangan Saksi Ahli Tidak Jelas
Hotman Paris mengingat ada saksi ahli yang berani mengklaim, kapan racun sianida diletakkan ke kopi vietnam Jessica Wongso. Saksi ahli itu, lanjut Hotman, mengungkapkan waktu kapan racun diletakkan yang bersamaan dengan Jessica Wongso sudah berada di meja. Hal ini membuat Jessica seolah-olah memang menaruh racun, papar Hotman.
“Tapi yang jelas, pada waktu ada saksi ahli didatangkan di persidangan yang memberatkan Jessica. Saksi ahli itu berani mengatakan, racun tersebut diletakkan tanggal sekian jam sekian. Padahal dia memeriksa kasus tersebut sudah hampir beberpaa minggu setelah kematian almarhum. Jadi bagaimana mungkin dia bisa tahu jam berapa itu racun dikasih. Hanya Tuhan yang tahu, apakah ada racun dan apakah diletakkan jam berapa,” tandas Hotman Paris.
“Tapi memang, kesaksiannya itu dibuat sedemikian rupa, agar dia bilang racun itu diletakkan dan memang jam segitu bersamaan dengan Jessica sudah ada di meja. Jadi seolah-olah sudah ada Jessica di TKP pada racun itu dimasukkan ke dalam gelas. Sehingga tentu orang akan beranggapan, satu-satunya yang diduga meletakkan adalah Jessica karena jamnya bersamaan,” ungkapnya.
“Itu saya protes keras. Karena tidak mungkin ahli bisa tahu jam berapa racun tersebut dimasukkan, kalau dia hanya sebagai ahli,” tegas Hotman Paris.