“Sampai sekarang gue udah umur 34 tahun pun masih ada traumanya. Gue masih ngerasain insecure, kadang masih merasa nggak pede dan ketakutan setiap waktu. Buat gue itu luka itu akan sembuh lama banget,” kata Afgan.
Belum Terinformasi Dengan Baik
Bagi Afgan, perasaan trauma itu masih melekat pada dirinya karena belum mendapatkan informasi yang memadai perihal bully. Berbeda dengan sekarang, menurut Afgan, sudah banyak informasi perihal bully, cara menghadapi, dan cara menyembuhkan rasa traumanya.
Maka dari itu pula, Afgan merasa senang bisa menjadi pembicara perihal bully. Menurutnya, semua orang tahu informasi yang dibagikannya.
“Yang menyebabkan itu (melekat) karena gue tidak teredukasi tentang trauma, anxiety, depression. Saat itu kita kan belum terekspos hal-hal kayak gitu kan,” ucap Afgan.
“Makanya gue seneng banget sekarang ada pembicaraan soal itu dan gimana mengatasinya untuk dipakai supaya hidup lebih baik. Dulu gue nggak tahu kenapa, mesti gimana. Sekarang udah lebih baik, orang-orang bisa dengan mudah terinformasi,” pungkas pria kelahiran 27 Mei 1989 itu. (rgs)