img_title
Foto : Netflix ID

IntipSeleb FilmFilm dokumenter Netflix "Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso" resmi tayang pada 28 September 2023. Film ini mengangkat kasus fenomenal kematian Mirna Salihin karena racun sianida.

Ada beberapa hal yang diungkap dalam film ini, termasuk yang belum banyak diketahui adalah buku harian Jessica Kumala Wongso sebagai pelaku. Penasaran seperti apa isinya? Yuk intip artikelnya!

Buku Harian Jadi Andalan Film Dokumenter

Netflix ID
Foto : Netflix ID

Setelah melibatkan proses panjang dan melelahkan, pada 27 Oktober 2016 lalu. Jessica Wongso dijatuhi hukuman kurungan penjara selama 20 tahun atas pembunuhan berencana. Meski tim penasihat hukum tidak puas karena belum ada alat yang dapat membuktikan bahwa Jessica menaruh racun di kopi yang diminum Mirna, tetapi Hakim sudah memutuskan.

Dalam tayangan film dokumenter Netflix terbaru, buku catatan harian Jessica Wongso akhirnya diungkap karena pelarangan wawancara eksklusif kepada Jessica.

Dituliskan di situ bahwa pada saat kejadian yakni 6 Januari 2016 sore, Jessica Wongso memang datang lebih dulu di Kafe Olivier, Grand Indonesia. Dengan membawa beberapa tas kertas, ia datang sendiri karena teman-temannya terlambat.

"Saatnya membahas hari saat kami seharusnya bertemu untuk mengopi. Mereka merasa curiga karena aku memesan sebelum teman-temanku datang,” tulis Jessica yang dibacakan ulang oleh narator dalam film Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso.

"Aku tak menyangka mereka akan tiba 40 menit kemudian," lanjut buku harian itu.

Ada banyak kecurigaan yang diarahkan padanya, termasuk yang diungkit Jaksa adalah saat ia tertangkap kamera CCTV tengah memindahkan kantong belanjanya.

"Mereka juga merasa curiga saat aku memindahkan kantong kertas. Aku hanya bosan," tulis Jessica dalam buku harian tersebut.

Perasaan dan Kecurigaan Jessica dalam Buku Harian

Netflix ID
Foto : Netflix ID

Setelah terus disorot, Jessica menyadari kasusnya sudah makin tak terkendali. Wajahnya mulai banyak mendominasi layar televisi.

"Media mulai mengintai rumah kami. Kami harus sembunyi-sembunyi untuk masuk ke rumah kami sendiri. Beberapa hari kemudian, aku ditangkap," tulis dia.

Sejak itulah dia harus mendekam di balik jeruji besi.

"Aku menghabiskan malam berbaring di lantai yang keras dan dingin sambil menatap ruang kosong. Satu hal yang pasti, dunia telah runtuh menimpaku,” tambahnya.

Jessica Wongso juga menuliskan salah satu kecurigaan dalam kasusnya yang dirasa janggal.

Rekaman aku masuk dan keluar kafe diputar berulang ulang. Tapi, rekaman polisi masuk dan keluar kafe dengan barang bukti dikatakan telah dihapus secara permanen. Apakah kini giliranku untuk curiga?,” kata Jessica Wongso dalam buku harian tersebut.

Topik Terkait