Jakarta – Penyanyi Tanah Air, Jenita Janet kini telah mantap mengenakan hijab. Namun, diakuinya, belakangan ini Jenita Janet merasa kesibukannya berkurang.
“Jujur, Allah sekarang tuh lagu ngurangin kesibukan aku,” ungkap Jenita Janet kepada awak media di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Meski begitu, Jenita Janet tetap bersyukur dan merasa kebutuhannya selalu dicukupkan oleh Tuhan. Intip informasi selengkapnya di bawah ini.
Perbedaan Dulu dan Sekarang
Baginya, kondisi sekarang lebih baik dibandingkan sebelumnya. Jika dulu, ia banyak mendapatkan tawaran pekerjaan, namun tetap merasa kekurangan, berbanding terbalik dengan sekarang.
“Tapi, gak tahu kenapa, ini masyaallah aku tuh kayak ngerasa dicukupkan semuanya. Lebih enak gini ya. Dulu, ke mana-mana, tapi tetep masih kurang,” terang Jenita Janet.
Di satu sisi, Janet pun merasa belum menjadi sosok pribadi yang baik. Ia mengaku masih terus berdoa agar diberikan petunjuk oleh Tuhan.
“Kalau sekarang kok bisa gitu. Jadi, rezeki yang aku dapat tuh kayak cukup aja. Apalagi minta terus dibimbung sama Allah,” ucap Jenita Janet.
Gaji Pertama Usai Mantap Berhijab
Jenita Janet pun bercerita tentang pengalaman pertamanya mendapatkan gaji usai mantap berhijab. Uang tersebut dibelikannya sebuah kado ulang tahun untuk sang suami.
“Apalagi kemarin job pertama aku kasihkan ke ulang tahun suami aku sebagai kado,” terang Jenita Janet.
Atas hal itu, Janet merasa sangat senang. Meskipun hadiah itu diakuinya tidak mahal, namun proses memperoleh uang untuk membeli hadiah itu yang menjadi kepuasan tersendiri bagi Janet.
“Itu hasil nyanyi aku, itu aku senengnya masyaAllah, ‘Sayang, ini aku dapat uang dari hasil nyanyi aku setelah aku berhijab’. Kayak aku ngerasa itu salah satu bukti bahwa kasih sayang tuh emang gak keliatan bentuknya, tapi bisa dirasain walaupun hadiahnya cuma itu yang bisa aku lakukan, tapi gimana cara ngambil rezekinya itu loh,” kata Jenita Janet.
Saat ditanya alasannya memantapkan diri menggunakan hijab, Janet mengaku dapat hidayah dari Tuhan.
“Tentu diminta, hidayah itu diminta, diusahakan. Ketika Allah meridai, hidayah itu turun,” tutupnya. (rgs)