img_title
Foto : Instagram/kisahtanahjawa_md

Jakarta – MD Pictures kembali menyuguhkan film bertema horor. Kali ini, film berjudul Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul bakal menyapa para penggemar film horor mulai 21 September 2023.

Awi Suryadi dipercaya untuk menjadi sutradara di film Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul ini. Ia merupakan salah satu orang di balik kesuksesan film KKN di Desa Penari (2022) dan Danur 3: Sunyaruri (2019).

Film Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul ini dibintangi oleh sejumlah artis Tanah Air, contohnya Deva Mahendra, Della Dartyan, dan Iwa K. Intip informasi selengkapnya di bawah ini.

Sinopsis Film Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul

Film ini mengisahkan tokoh Hao yang mempunyai kemampuan retrokognisi. Dengan kemampuan itu, Hao mampu melihat hal yang ada di masa lalu.

Dengan kelebihannya tersebut, Hao coba menolong seorang bernama Sari, siswi SMK. Sari ternyata hilang karena diculik sosok pocong kepala gundul yang menyeramkan.

Bersama dengan sahabatnya yang bernama Rida, Hao sukses menyelamatkan Sari. Di sisi lain, atas apa yang dilakukan Hao, pocong gundul merasa geram. Teror pun terus menghampiri Hao.

Dari sini, Hao pun berusaha untuk melihat masa lalu dari pocong gundul. Rupanya, selama hidupnya, pocong gundul merupakan seorang dukun hitam bernama Walisdi, manusia jahat yang menjalankan ritual kuno berbahaya yang menjadikannya pocong gundul.

Hao merasa harus menghentikan apa yang dilakukan pocong gundul yang dianggap bisa memakan banyak korban. Ia pun memberanikan diri melakukan hal tersebut, meski nyawa menjadi taruhannya.

Diklaim Sebagai Kisah Nyata

Instagram/kisahtanahjawa_md
Foto : Instagram/kisahtanahjawa_md

Saat menjalani konferensi pers, Hao menyebut film ini diangkat dari kisah nyata, terutama sosok Walisdi. Untuk itu, Hao perlu malakukan beberapa hal.

"Sebenernya, ini memang untuk latar ceritanya itu cerita asli, based on true story. Berawal dari satu sekolah di Kota Jogja, saya tidak bisa sebut sekolah mana, sering terjadi kasus kesurupan sekolah ini," katanya.

"Jadi, saya berdasarkan data interview terhadap para alumni saya dapat, kemudian mempelajari denah sekolahnya seperti apa, posisi letak makamnya di mana, kemudian saya mix, ya, saya komparasi dengan dari residual energi atau disebutnya metode retrokognisi," sambungnya. (nes)

Topik Terkait