“Tapi di Indonesia juga lagi banyak tuh kayak The Brandals, The Sigit, segala macem,” sambungnya.
Sejak awal, Tria menyebut grup musiknya sudah bernama The Changcuters. Mereka tidak pernah berganti nama maupun gonta-ganti personel sejak awal terbentuk tahun 2004 silam.
“Dari awal udah The Changcuters,” terangnya.
Adapun, nama Changcuters punya cerita lucu sendiri. Berawal dari kebiasaan nongkrong Tria, Qibil, dan Dipa pada malam hari di emperan toko di Bandung.
“Ya itu kembali lagi ke yang tadi, geng gua bertiga itu, gua, Qibil, Dipa, pokoknya setiap malem itu maen aja, nongkrong, sampai suatu saat lagi nongkrong di sebuah di emper toko gitu kan, tiba-tiba ada sosok gitu,” tuturnya.
Suatu hari, mereka bertiga didatangi oleh sosok yang awalnya tidak dikenal. Sosok itu terlihat cukup menyeramkan.
“Yang bikin lucunya tuh emang sosoknya agak menyeramkan, namanya anak muda kan. Nah dia tuh temennya Qibil, kalau bahasa Sundanya begini, 'Bil, inget aing teu?' gitu kan. Anak muda berkumpul dan adak sosok yang kayak gitu kan bayangkan,” katanya.