Jakarta – Arawinda Kirana atau Arawinda mendadak membuat pengakuan mengejutkan. Ia mengaku bahwa dirinya bukanlah pelakor melainkan korban pemerkosaan.
Atas hal ini, ia mengidap Vaginismus. Seperti apa pengakuannya? Intip selengkapnya di bawah ini.
Idap Vaginismus
Sebelumnya, Arawinda Kirana yang sempat viral lantaran disebut pelakor karena berselingkuh dengan Guiddo Ilyasa Purba, mantan suami Amanda Zahra. Dugaan ini semakin kuat setelah bukti dari story close friend yang memperlihatkan tangtop ungu dan kalimat memohon kembali dari Arawinda tersebar di media sosial.
Namun baru-baru ini, pemeran film Yuni ini mengaku bahwa skandal perselingkuhan itu palsu. Ia menyebut bahwa saat itu dirinya bukan merebut suami orang lain, namun diperkosa oleh mantan suami Amanda Zahra.
Dihujat netizen karena tak mau minta maaf, Arawinda menegaskan bahwa dirinya tidak berbohong. Ia mengunggah cerita pendek tentang penyintas kekerasan seksual berjudul Diam.
Arawinda juga membongkar bahwa dirinya mengidap Vaginismus dan tengah berjuang menyembuhkan penyakitnya itu.
“Saya akan terbuka berbagi pengalaman saya mengidap IBS dan Vaginismus yang merupakan sesuatu yang saya perjuangkan setelah kejadian ini, disertai sakit perut yang kadang-kadang terjadi. Saat ini, saya mencari pengobatan untuk kondisi ini, saya sudah tinggal di Amerika di mana kondisi ini lebih sering dibahas dan ditangani. Saya sudah mengidap Vaginismus sebelum kekerasan (seksual) terjadi, namun setelah itu, rasa sakitnya bertambah sepuluh kali lipat,” tulis Arawinda, dikutip dari Instagramnya.
“Saya masih bergelut mengobatinya hingga saat ini, dan bersyukur bisa bertemu orang-orang yang memahaminya. dan berbagi terapi fisik serta pengobatan yang menurut saya telah membantu,” tutupnya lagi.
Definisi Vaginismus
Melansir Healthline, Vaginismus sendiri merupakan sebuah jenis disfungsi seksual yang terjadi pada otot-otot vagina. Penyakit ini membuat oto vagina berkontraksi secara terus menerus tanpa disengaja.
Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit yang berkali-kali lipat dan menyulitkan wanita untuk melakukan penetrasi saat tengah berhubungan.
Penyakit ini sendiri dibagi menjadi dua jenis yakni Vaginismus primer yang terjadi ketika penetrasi vagina tidak pernah tercapai dan Vaginismus sekunder yang terjadi ketika penetrasi vagina sudah tercapai, namun tidak dapat dilakukan lagi.