“Dia menggunakan lagu Dongeng Cinderella itu tanpa izin, merekam, mendistribusi, menggunakan, mempublikasikan lagu Dongeng Cinderella yang kemudian dia tulis sebagai lagu Cinderella dan di dalamnya dia tulis nama dia tanpa ada surat kontrak, persetujuan, kesepakatan dengan saya selaku pencipta tunggal dan pemilik lagu,” kata Ipay.
Ipay pun menyayangkan sikap Ian. Menurutnya, ia sudah menjalin komunikasi dengan Ian dan Radja sejak lama. Namun, hingga kini, ia menganggap pertemuannya dengan Radja tidak pernah menemui kata sepakat.
“2007 saya udah menetap di Jakarta. Dari 2007 itu, kita coba intens ketemu dan sebagainya, enggak pernah (menemukan titik temu), tapi setiap tahun saya ketemu,” kata Ipay.
“Setiap tahun saya ketemu, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, covid, ya kan. Nah covid itu yang gak ketemu. Tiba-tiba perantara di antara kami meninggal,” sambungnya.
Indikasi Tanda Tangan Palsu
Masih soal klaim izin membawakan lagu Cinderella, Ipay merasa tidak pernah menandatangani dokumen apa pun, seperti yang diklaim Ian. Dari sini, ia menduga adanya tindakan pemalsuan tanda tangan atas nama dirinya.
