IntipSeleb – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka membuat kejutan ketika pawai pembangunan untuk memperingati HUT ke-78 Kemerdekan Republik Indonesia di Solo. Sebab pada momen itu dia menggunakan baju yang nyeleneh yaitu juru parkir (jukir) Kota Solo.
Apa alasan dari Gibran Rakabuming menggunakan baju juru parkir? Yuk intip artikel selengkapnya di bawah ini.
Pakai Seragam Juru Parkir
Gibran Rakabuming menggunakan seragam jukir ketika pawai pembangunan. Putra presiden Joko Widodo itu menggunakan baju berwarna biru muda dengan tulisan ‘Petugas Parkir' pada bagian punggungnya.
Pada bagian depan seragam itu juga tertulis name tag dengan nama Mas Gibran. Ketika menggunakan seragam itu, Gibran tampak tidak mengancing seragamnya itu.
Dia memperlihatkan kaus lengan pendek berwarna itam bagian dalamnya. Untuk bawahannya, Gibran terlihat memakai celana panjang berwarna hitam.
Tidak hanya Gibran, sang anak Jan Ethes juga menggunakan seragam saat pawai. Dia memakai seragam loreng TNI AD lengkap dengan name tag Jan Ethes.
Alasan Pakai Seragam Parkir
Selama pawai Gibran dan Jan Ethes berada di mobil rantis. Gibran tampak duduk santai di sisi pinggir tempat duduk bagian belakang. Sementara di kursi bagian depan ada Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo. Sedangkan Jan Ethes tampa berdiri di tengah sambil memegang senjata laras panjang.
Selama kirab berlangsung, ribuan warga yang berdiri di pinggir Jalan Slamet Riyadi Solo itu pun kaget ketika mengetahui yang memakai baju seragam jukir adalah Gibran. Bahkan sejumlah tamu yang duduk di panggung kehormatan di Simpang Empat Ngarsopuro turut kaget ketika Gibran naik ke panggung untuk menyalami mereka.
Saat ditanya terkait seragam jukir yang dipakai saat karnaval, Gibran dengan santai menjawab tidak ada pesan khusus yang ingin disampaikan dengan memakai seragam jukir itu.
"Ya nggak ada pesan apa-apa. Untuk meramaikan pawai saja," katanya saat ditemui usai pawai di kawasan Ngarsopuro, Solo dilansir dari VIVA.
Lebih lanjut, Gibran juga mengungkapkan parkir di Solo menjadi salah satu penyumbang retribusi terbanyak. Dengan alasan itu, ia pun memilih baju seragam jukir untuk dipakai dalam pawai ini.
"Ya nggak apa-apa. Penyumbang retribusi saja. Nggak ada maksud apa-apa," ujarnya.