img_title
Foto : Istimewa

Jakarta – Menjadi seorang konten kreator pastinya memerlukan peralatan yang memadai seperti kamera, lighting, perekam suara dan lain sebagainya. Namun, berbeda dengan konten kreator gaming di YouTube yang kini telah memiliki 400 ribu subscribers, yakni Charles Stevent Salim.

Namun dibalik kesuksesannya kini, intip perjalanan karier Charles Stevent berikut ini.

Perjalanan Karier Charles Stevent

Istimewa
Foto : Istimewa

Charles memulai perjalanan kariernya di dunia konten kreator YouTube sejak April 2020. Kala itu, Charles yang sebelumnya memiliki usaha di bidang bazar fashion yang diadakan di mal-mal besar, tiba-tiba kehilangan pekerjaannya karena pembatasan sosial akibat adanya pandemi COVID-19.

Himpitan ekonomi membuat Charles memutar otak dan memutuskan untuk banting stir menjadi seorang konten kreator gaming YouTube atas saran adiknya Yanshen Lim, yang diketahui telah lebih dulu menjadi konten kreator. Memiliki hobi bermain game sejak kecil, dan berbekal kemampuannya berbicara dengan customernya dulu, Charles mulai rutin membuat konten Game Mobile Legends di channel YouTubenya Charles Studios.

“Gara gara nya ada artis yang bikin buku cara buat jadi YouTuber di akhir 2018 lalu, tiba-tiba kan sempet rame semua orang pengen jadi YouTuber tuh, nah waktu itu aku juga sempet kepikiran sih pengen coba jadi

YouTuber, karna aku suka main Mobile Legends dan Mobile Legends lagi lumayan ramai, jadi dipikiran sih sebenernya mau jadi YouTuber Mobile Legends juga, dan yang kepikiran itu ya main game, sambil di rekam, terus di upload ke YouTube,” jelas Charles, Rabu, 16 Agustus 2023.

Namun, perjalanannya dalam membuat konten sempat mendapat kesulitan karena ia tidak memiliki perangkat yang memadai.

“Masalahnya, saat itu, HP yang aku pakai bisa dipakai untuk rekam layar, tapi ga bisa rekam suara game nya, dan dengan alasan itu aku ga jadi bikin konten. Padahal saat itu aku punya tablet yang bisa rekam layar sama rekam suara game nya juga. Tapi ya lagi-lagi ada aja alasan, ga bisa main pake tablet karna ga seenak main pake HP jadi takutnya mainnya ga bagus jadi ga bisa di kontenin, ditambah lagi tablet itu rasio nya ga pas buat YouTube. Ya intinya ngerasa ga mungkin deh.” sambungnya.

Terkendala Faktor Ekonomi

Namun karena kondisi ekonomi yang menurun, ia tetap tak menyerah dan memaksakan menggunakan tablet seadanya dan mulai serius membuat konten.

“Jadi ya kalau dipikir lagi, sebenernya yang jadi hambatan ku buat bikin konten itu bukan device nya, tapi ya karna aku yang ngerasa masih aman karena ada pekerjaan yang bisa jadi pegangan.” kata Charles.

Kini Charles membuktikan bahwa dengan peralatan seadanya bukanlah halangan dan jika ada kemauan tetap bisa sukses dalam membuat konten. Bahkan, seiring dengan kepopulerannya, kini Charles menjadi Talent dari Management RRQ Networks di bawah bendera Tim E-Sport RRQ.

Topik Terkait