img_title
Foto : Viva.co.id

IntipSeleb – Sastrawan Sapardi Djoko Damono dikabarkan meninggal dunia pada Minggu, 19 Juli 2020. Kabar duka itu beredar di kalangan pewarta dan disebutkan bahwa penulis handal tersebut meninggal di usia 80 tahun. Dilansir IntipSeleb dari Viva pada Minggu, 19 Juli 2020, penulis Hujan Bulan Juni tersebut menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 09.17 WIB di Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan.

Innalillahi wa inna ilaihi roji'uun. Telah berpulang ke Rahmatullah Bapak Sapardi Djoko Damono pagi ini pkl. 09.17 WIB di RS EKA BSD,” kata pesan yang beredar.

Namanya kini berada di jajaran trending Twitter dan banyak dari mereka yang mengunggah kembali karyanya. Intip sosok Sapardi Djoko Damono!

Menulis Puisi


Sumber foto: VIVA.co.id.

Sapardi Djoko Damono ialah seorang pujangga kebanggaan masyarakat Indonesia sebab kata-kata yang ia pilih mampu menyentuh hati. Keterampilan menulisnya ini telah diasah sejak masih duduk dibangku SMA dengan mengirimkan sejumlah karya ke beberapa majalah. Salah satu puisi fenomenalnya berjudul Aku Ingin yang menceritakan romansa seseorang yang mencintai pasangannya dengan cara sederhana. Di tahun 1969, ia mulai merilis kumpulan buku puisi berjudul Dukamu Abadi.

Novel

Twitter
Foto : Twitter

Kecintaan Sapardi terhadap sastra semakin berkembang ketika ia mengambil jurusan kuliah bahasa Inggris di Universitas Gadjah Mada. Bahkan, ia juga sering menerjemahkan novel-novel laris luar negeri ke dalam bahasa Indonesia termasuk Lelaki Tua dan Laut karya Ernest Hemingway. Tak hanya itu, Sapardi juga sangat aktif dalam menulis esai, kolom dan cerita pendek yang selalu ia kirimkan ke surat kabar. 

Ia mulai intens menulis novel di tahun 2015 hingga 2018. Beberapa novel populer yakni Hujan Bulan Juni (2015) dan Yang Fana Adalah Waktu (2018). Karyanya ini sempat dijadikan sebuah film yang diperankan oleh Adipati Dolken dan Velove Vexia tahun 2017 lalu dengan judul Hujan Bulan Juni.

Jadi Dosen

Twitter
Foto : Twitter

Sejak tahun 1974, ia sudah mulai mengajar di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Bahkan, Sapardi juga pernah menjabat sebagai dekan FIB UI di tahun 1995 sampai 1999. Seolah tak puas, kariernya pun semakin ia kembangkan dengan menjadi redaktur majalah Horison. Pria kelahiran Surakarta tersebut masih tetap aktif menulis karya fiksi dan nonfiksi ketika ia mengajar di Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta.

Musikalisasi Puisi


Sumber foto: VIVA.co.id.

Karya-karyanya pun banyak disukai oleh remaja dan mereka membuat musikalisasi puisi didampingi oleh Sapardi. Di tahun 1990, Sapardi juga mengeluarkan album musikalisasi puisinya yang ia beri judul Hujan Bulan Juni. Banyaknya permintaan, ia juga kembali merilis album lainnya di tahun 2006 dengan judul Gadis Kecil diprakarsai oleh duet Dua Ibu yaitu Reda Gaudiamo dan Tatyana.

Sering Keluar Masuk RS

Youtube
Foto : Youtube

Tiga bulan yang lalu, Sapardi hadir dalam podcast Catalyst Arts dan membahas tentang kegiatannya. Ketika ditanya soal rahasia sehat, ia mengatakan bahwa itu berkat doa orang-orang sejagat. Namun, dia memiliki hobi baru akhir-akhir ini yakni sering keluar masuk rumah sakit.

“Hobi saya terakhir itu beberapa bulan itu keluar masuk rumah sakit. Semoga-semoga enggak lagi. Sebetulnya bukan sakit ya, jadi HB saya itu rendah,” tutur Sapardi Djoko Damono dilansir IntipSeleb dari tayangan Youtube Podluck Podcast By Catalyst Arts.

Topik Terkait