"Dia merasa dangdut tuh sekarang udah ada kelasnya dan bisa main di festival lain, bahkan dangdut bisa sebagai hideliner," imbuhnya.
Tak bisa mengklaim jika UUD semuanya adalah festival Dangdut full, Melanie Subono dan tim justru mengusung konsep multi genre di Ujung-ujungnya Dangdut Festival ini.
"UUD sendiri itu bukan semuanya dangdut kalau diperhatiin dari kota pertama dan sekarang ketiga, kita benar-benar multi genre. Tidak semua harus bawain dangdut, bisa aja band rock bawain lagu mereka di dangdutin atau sebaliknya," timpal Melanie.
Tantangan Terbesar
Mengenalkan festival musik dangdut terbesar se-Asia, Melanie Subono membeberkan tantangan demi tantangan agar nama Ujung-ujungnya Dangdut ini bisa diterima di masyarakat dan bisa berkesan.
"Tantangan pasti, menggandeng banyak orang. Butuh waktu untuk meyakinkan mereka dulu, butuh extra effort untuk menjelaskan ke meraka untuk festival ini," katanya.
