Jakarta – Gita Sinaga mengaku kini alami idap gangguan kecemasan. Anehnya penyakit tersebut tak sadar dirasakannya, padahal penyakit tersebut sudah dirasakan selama 10 tahun.
Pemasaran dengan kisah lengkapnya? Cek artikel di bawah ini.
Gangguan Kecemasan
Gita Sinaga belum lama ini berbagi cerita mengenai kondisi kesehatan mentalnya.
Siapa sangka, Gita ternyata merupakan salah satu pengidap gangguan panic attack atau kecemasan berlebihan.
Gita mengaku sama sekali tak tahu bagaimana dirinya bisa mengidap gangguan kecemasan.
"Aduh aku kurang tahu, agak susah kalau dicari bagaimana awalnya, tapi ya kita seharusnya bisa mendeteksi lebih dini kalau kita itu kecemasan berlebih," ungkap Gita Sinaga di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin, 19 Juni 2023.
Gita lantas cerita awalnya sempat merasa cemas dengan kondisi matanya yang aneh.
Padahal, kala itu, mata Gita tidak mengalami gangguan apapun. Perasaan aneh tersebut muncul hanya karena rasa cemas Gita yang terlalu berlebihan.
"Aku dulu tuh suka tiba-tiba merasa 'Ini mataku kayaknya ada yang salah deh, kayaknya gue takut mata gue buta deh', itu sampai endoskopi padahal nggak ada apa-apa," cerita Gita.
Gita juga berujar bahwa dirinya tidak bisa mendeteksi secara langsung kapan pastinya gejala gangguan kecemasan tersebut akan muncul dan apa penyebabnya.
Bahkan, Gita cerita soal momen pernah mengalami gangguan kecemasan hingga membuat jantungnya berdetak tidak normal.
"Ya ada momen santai tapi kita nggak tahu nanti, amit-amit, misal lagi baca buku aja bisa tiba-tiba kayak 'Ini gue kenapa ya? Kok nggak enak ya?'. Itu jadi kayak terus-menerus bikin kita makin takut, sampai akhirnya detak jantung naik, dan sampai akhirnya secara fisik juga terasa," kata Gita.
"Bahkan pernah detak jantung aku itu sampai 160 rate per menit, itu kan nggak lazim ya, dan panic attack itu terus ada aja di kehidupan aku, ya kita nggak pernah tahu kapan (panic attack bisa muncul)," lanjutnya.
Tak Menyadari
Hal tersebut yang membuat Gita merasa bahwa masalah kesehatan mental seperti ini seharusnya bisa diketahui oleh orang-orang terdekat.
Gita menilai bahwa orang yang punya masalah gangguan mental sangat membutuhkan dukungan dari orang sekitar.
"Seharusnya orang terdekat bisa menyadari bahwa ini orang ada gangguan kecemasan. Tapi ya itu 10 tahun yang lalu udah aku alami, dan mungkin juga Mami aku tidak tahu bahwa itu adalah gejala panic attack," ujar Gita.
"karena istilah kayak panic attack, atau masalah kesehatan mental lainnya itu baru terdengar belakangan ini, zaman dulu kayaknya nggak ada kayak gitu-gitu. Ya harusnya bisa dideteksi lebih dini, jadi kalau misalnya kita punya kecemasan yang berlebih untuk hal-hal yang sebetulnya belum terjadi atau nggak ada, itu harusnya orang terdekat bisa langsung cepat menanggulangi saat itu," tutupnya.