img_title
Foto : IntipSeleb/Yudi

Jakarta – Penyanyi Tanah Air, Andini Aisyah Haryadi, atau yang akrab disapa Andien, menyebut limbah pakaian (fashion) menjadi penyumbang sampah terbesar kedua di dunia. Saat awal mengetahui fakta ini, wanita kelahiran 25 Agustus 1985 itu pun mengaku syok.

“Ketika terpapar informasi bahwa limbah pakaian ini menduduki peringkat nomor dua di seluruh dunia untuk penyumbang limbah terbesar, saya cukup kaget karena, 'Wah, ini apa nih yang harus kita lakukan dan apa yang bisa kita lakukan?',” ungkap Andien saat mengisi acara di kawasan Sudirman, Jakarta, pada Minggu, 18 Juni 2023.

Kepada awak media, Andien pun menjabarkan lebih lanjut soal ini. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Andien Lakukan Aksi Nyata

andien aisyah

Atas hal ini, Andien merasa harus berbuat sesuatu. Maka dari itu, ia dan beberapa kawannya mendirikan Setali Indonesia pada tahun 2018.

Saat mendirikan Setali Indonesia, katanya, belum ada yayasan yang fokus pada pengurangan limbah pakaian. Padahal, limbah pakaian, menurutnya, sulit untuk didaur ulang.

“Kalau kita ngomong zaman dulu banget, mungkin, masih pakai pewarna alami, serat yang mudah didaur ulang, sedangkan zaman sekarang banyak sekali unsur-unsur dari pakaian yang memang susah didaur ulang,” kata Andien.

Olah Limbah Pakaian

Andien

Andien mengatakan, dulu, pihaknya sempat mengajak publik untuk mendonasikan baju-baju yang masih layak pakai. Nantinya, pakaian itu bakal dijual lagi dengan untuk menggalang dana.

Dari kegiatan ini, mereka memperoleh lima ton pakaian yang sudah dikumpulkan selama tiga bulan. Dari semua itu, ada sekitar 10 persen pakaian yang masih bisa dimanfaatkan.

“Rupanya, orang-orang ini, temen-temen, dan mungkin saya juga, kebingungan karena mungkin banyak yang menerima donasi pakaian yang layak pakai. Lalu, yang tidak layak pakai gimana?” ujarnya.

Lebih lanjut, Andien menjelaskan bahwa ia dan teman-temannya mencoba mengolah kembali pakaian tersebut agar bisa digunakan dan tidak dibuang menjadi limbah. Sebagai langkah nyata, Andien pun sempat memamerkan pakaian karya mereka yang langsung dikenakannya.

“Beberapa upayanya yaitu kami mencoba untuk mengupcycle dalam bentuk pakaian yang saya pakai. Ini jaketnya terdiri dari beberapa pakaian yang sudah bolong, tersundut rokok, tidak ada kancingnya, tidak ada resleting, kelunturan, lusuh, dan lain-lain,” papar Andien.

“Beberapa produk itu kemudian kami mencoba untuk dijual dan hasilnya untuk charity,” tandasnya.

Topik Terkait