Seumur hidupnya, Asri belum pernah melihat kondisi anaknya seperti ini. Saat pertama tahu anaknya mengalami kejang, wanita 44 tahun itu sontak merasa syok.
"Aku gak pernah liat anak aku sampe bibirnya, matanya itu, seperti itu, gak pernah. Saya bener-bener panik, bahkan gak pernah terpikir, terlintas dan ini terjadi kepadanya," terangnya.
Dengan tindakan CT scan ini, Asri berharap tahu penyebab anaknya mengalami kejang. Dengan begitu, ia bisa mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Supaya sejauh ini tidak berulang. Kita kan mesti tahu kalau anak, kalau sakit itu karena apa gitu. Jadi, mungkin selanjutnya adalah, setelah dari sini, kemudian CT scan, kemudian yang kita harus yang kita datangi adalah dokter neurologi atau saraf," sebutnya.
"Ya, mungkin juga ada obat-obat yang harus dikonsumsi. Sehingga Kita sebagai orang tua tahu habis menjalani ini apa dan konsekuensinya apa gitu dan kenapa," sambungnya.