Selain itu, persaingan di Amerika terhitung lebih berat menurut Pandji. Meski begitu, ia tetap menikmati proses berkarier di sana.
"Jadi, kayak semuanya lebih matang, tapi persaingannya juga lebih berat. Mungkin, buat saya sih saya happy aja bisa membangun karier di tempat di mana komedi dilahirkan. Yang pasti, jadi satu-satunya orang Indonesia," ucapnya.
Beda Materi Komedi
Selain itu, materi komedi yang lebih disukai oleh orang Amerika dan Indonesia sangat berbeda. Kata Pandji, di sana, orang lebih ingin menikmati guyonan dengan tempo lelucon yang cepat.
"Tapi, yang paling berat adalah menyesuaikan gaya joke yang lebih suka dikunyah oleh orang New York. Kayak kalau di Indonesia, saya kan banyak cerita tuh, panjang, panjang, punchline gitu. Kalau di sana tuh pengennya cepet. Karena mereka sudah terbiasa nonton stand up kan," jelasnya.
Untung saja, perbedaan gaya melawak di sana sudah disadari oleh Pandji sejak lama, bahkan jauh sebelum pindah ke Amerika. Ia mengaku sudah mencari tahu kebiasaan di sana sejak tahun 2017 silam.