"Ini sekali seumur hidup, Yolo aja, dan aku terinspirasi dari cerita ini sendiri, aku deket sama bu Nisa, dia nanya, 'Kamu mau gak? Kalau gak mau, gak apa-apa, kita bisa pakai cara lain', kan kalau digituin aku jadi, 'Gak apa-apa sih, ini aman sih, gua harus lakuin ini sih'," terang Zara.
Kata Adhisty Zara Soal Karakter Dita
Zara sendiri sempat ditanya bagaimana pandangan tentang karakter Dita yang memilih bersenang-senang saat tahu ajalnya tinggal tiga bulan. Bagi mantan personel JKT48 ini, apa yang dilakukan oleh Dita merupakan pilihan masing-masing orang.
"Itu pilihan sih sebenarnya, dia mau lakuin apa kan ada yang langsung tobat," terangnya.
Zara pun memilih untuk tidak menghakimi sosok seperti Dita. Katanya, semua orang tidak tahu secara keseluruhan hidup seseorang.
"Karena banyak banget yang komen, 'Kenapa sih Dita enggak tobat aja?' Nah, masing-masing orang kan beda kebutuhannya, apa yang dia inginkan. Dita siapa tahu kan sebenarnya udah religius di belakang kamera kan," pungkasnya. (Cy)