IntipSeleb Lokal – Ritual Thudong ketika menyambut perayaan Waisak semakin menuai sorotan. Kini, 32 biksu dari Thailand sudah tiba di Magelang.
Ritual ini dilakukan oleh agama Buddha Theravada. Ritual Thudong melibatkan perjalanan jauh dan pertapaan untuk mencari pemahaman yang lebih dalam dan mencapai pencerahan.
Seperti apakah informasi selengkapnya? Yuk, intip artikel di bawah ini!
32 Biksu Tiba di Magelang
Terdapat 32 biksu yang menjalankan tradisi Thudong dari Thailand dan Indonesia sudah tiba di Kecamatan Blondo, Kawasan Borobudur. Diketahui, para biksu tersebut selanjutnya akan menuju Candi Mendut sebelum tiba di tujuan akhir yakni di Candi Borobudur.
Sepanjang perjalanan, para biksu tersebut disambut antusias ribuan masyarakat. Tak hanya itu, terdapat juga masyarakat yang melihat sesekali dan membagikan minum atau menyapa para biksu yang lewat.
Bahkan ketika tiba melintas di depan Sekolah Tinggi Seminari Mertoyudan, para biksu itu bahkan disambut meriah dengan yel-yel dan bendera. Hal tersebut menunjukan adanya toleransi beragama yang tinggi di wilayah Magelang.
Terlebih lagi, para siswa di Sekolah Tinggi Seminari Mertoyudan adalah calon Romo atau pemimpin agama bagi umat Katolik. Dilansir dalam Instagram unikinfo_id, salah seorang calon romo, Yohanes, 20 tahun mengatakan, ia antusias menyambut para biksu lantaran ingin tau perjalanan para pemimpin umat Buddha itu.
Bahkan terlihat juga banyak yang memberi sebungkus roti dan air mineral bagi biksu yang melintas di depan sekolahnya.
Apa Itu Ritual Thudong?
Ritul Thudong merupakan praktik keagamaan yang dilakukan oleh para biksu dan penganut agama Buddha Theravada. Ritual Thudong melibatkan perjalanan jauh dan pertapaan untuk mencari pemahaman yang lebih dalam dan mencapai pencerahan.
Ritual Thudong dilakukan dengan cara meninggalkan tempat tinggal dan hidup secara sederhana di tempat-tempat yang terpencil seperti hutan, gua, atau kuil-kuil terpencil. Para biksu atau penganut agama Buddha yang terlibat dalam ritual ini melepaskan ikatan dunia dan menjalani kehidupan yang sederhana, mengikuti prinsip-prinsip Vinaya (peraturan biksu) yang ketat. (rgs)