“Pertama kali aku tahu hamil keadaan lagi hancur banget. Banyak pilihan di luar sana buat aborsi tapi saat itu aku merasa mau ambil keputusan yang baik dan benar. Aku kembali ke jalannya dan Tuhan nunjukin kalau kita mau ambil keputusan yang benar jadi dituntun gitu loh,” ungkapnya pada Senin, 15 Juni 2020 melalui Instagram live.
Joanna terpaksa meninggalkan masa mudanya dan fokus untuk membesarkan sang anak di umur 20 tahun. Masa awal pernikahannya juga tidak mudah, namun keputusan untuk tidak aborsi semakin mendekatkan Joanna dan suami kepada Tuhan.
“Aku berasa damai, dilindungin banget sama Tuhan. Alasan aku tetap bertahan sama Radit karena Tuhan sudah baik banget sama aku masa gue mau cerein dia,” ujarnya.
Anak jadi korban bullying
Efek samping mempunyai orangtua publik figur, menyebabkan putra pertama Joanna dan Radit, Zuriel Paris Jedidiah Panggabean, menjadi korban bullying. Teman-teman sekolahnya mengetahui cerita kalau Zuriel adalah hasil dari kehamilan di luar nikah.
“Anak gue sempat di-bully di sekolah. Mungkin mereka dengar dari YouTube atau dari orangtuanya. Jadi anak gue dibilang dalam bahasa inggris illegitimate artinya kayak anak haram jadi anak gue nangis, sedih,” ujar Radit.