Alih-alih berhenti dan bertanya tentang kondisi anak itu, kakak Jedar malah terus melaju dengan motornya. Akhirnya, ayah anak itu tahu dengan perbuatan kakak Jedar.
"Dia (kakak Jedar) enggak berhenti. Dia langsung jalan, terus bapaknya anak itu, 'Woy cegat, cegat!'. Terus, kita lewat gang kecil. Terus, dicegat pakai tangga dia masih berhasil lolos. Terus, dicegat pakai jemuran, dia nunduk, tapi aku enggak. Jadi, aku kena. Hidungku keluar darah banyak banget dan aku ngerasa kretek-kretek gitu kan," ujarnya.
Namun, Jedar tidak berani mengadu soal hidungnya yang sakit karena kecelakaan itu kepada orang tuanya. Akhirnya, hingga dewasa, hidungnya mengalami gangguan.
"Tapi, waktu itu aku enggak berani ngomong sama mama, karena aku sebenarnya enggak boleh jalan-jalan naik motor," terangnya.
"Terus, ya udah, sampe gede kok berasanya sering pusing, kok kalau naik pesawat di sini (hidung) ngerasa setengah beku,'," katanya.
"Terus, ketahuan yang sini tuh kecil dan satunya lagi yang normal," pungkasnya. (rgs)