img_title
Foto : Instagram/@ade_rai

IntipSeleb LokalBinaragawan Indonesia, I Gusti Agung Rai Kusuma Yudha alias Ade Rai sempat menyebut bahwa merokok memiliki manfaat di sebuah video pendek. Salah satunya di akun Instagram @yeffrykho.

"Tapi, pertanyaan saya, emangnya ngerokok orang bodoh semua?" tanya Ade Rai dilansir IntipSeleb dari Instagram @yeffrykho pada Sabtu, 6 Mei 2023.

Bagi Ade Rai, banyak juga orang pintar yang punya kebiasaan merokok. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Merokok Memiliki Manfaat

Instagram/ade_rai
Foto : Instagram/ade_rai

Ade Rai pun mulai menuturkan manfaat merokok dari sudut pandangnya. Katanya, merokok melibatkan nuansa yang disebutnya sebagai Pranayama.

"Orang pintar juga merokok mau S1, S2, mau profesor juga masih merokok juga kok, kenapa ya orang kok tetap ngerokok? Jawabannya adalah apa? Karena ternyata merokok ada manfaatnya," katanya.

"Iya, merokok ada manfaatnya. Karena merokok melibatkan nuansa yang namanya Pranayama. Prana artinya energi, Yama adalah we are taking charge of our life energy," sambung Ade Rai.

Contoh Kasus

Instagram/@ade_rai
Foto : Instagram/@ade_rai

Salah satu contoh kasusnya, kata Ade Rai, saat seseorang tengah menemukan jalan buntu saat berpikir. Seseorang yang merokok biasanya bakal menemukan jalan keluar saat merokok.

"Apa yang dilakukan oleh orang yang merokok adalah apa? Dia punya sebuah sistem yang membuat dirinya tanpa dia sadari lagi misalnya mas lagi rapat di ruangan itu, lagi mau memutuskan peraturan atau perundang-undang apa, terus tiba-tiba, 'Haduh, udah gak bisa mikir udah apa?'. Kan keluar," jelas Ade Rai.

"Pas giliran keluar, merokok, pas merokok tiba-tiba, 'Ah, saya dapat ide.' ketika dia keluar apa yang dia lakukan sama seorang perokok?" sambung Ade Rai.

Aktivitas merokok dan menghembuskan asap rokok memberikan efek rileks pada seseorang. Yang tadinya stres, orang bisa menjadi lebih tenang.

"Durasi yang tadi dua detik turun satu detik, ditarik sama aktivitas ngerokok, tiga empat detik buang, empat lima detik, tiga empat detik buang, empat lima detik apa yang terjadi? From stress response to relaxed response," kata Ade Rai memungkasi. (Cy)

Topik Terkait