IntipSeleb Film – 'Aku Chairil!' Serial Antologi Seni Video yang terdiri atas episode ini diinisiasi oleh Mira Lesmana dan Riri Riza sebagai sebuah penghormatan kepada Chairil Anwar. Selaku produser, keduanya mengkurasi sejumlah puisi Chairil Anwar yang kemudian dipilih dan direspons ulang bersama tujuh perupa seni kontemporer, tujuh aktor sebagai para pembaca puisi, dan seorang musisi muda.
Ahmad Mahendra selaku Direktur Perfilman, Musik, dan Media (PMM) sangat mendukung inisiasi ide baik dari berbagai pelaku film termasuk Miles Films yang meluncurkan program produksi Serial Antologi Seni Video
'Aku, Chairil!'. Lantas bagaimana kelanjutannya? Yuk simak ulasan berikut!
Didukung Banyak Pihak
'Aku, Chairil' ini mendapat dukungan dari berbagai pihak. Diantaranya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media (PMM), Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Mira Lesmara Sebut Serial Antologi Seni Video Penting Untuk Generasi Muda
Dalam keterangan Mira Lesmana selaku produser menuturkan jika Serial Antologi Seni Video ini bermanfaat bagi generasi muda. Mengingat, Chairil Anwar seorang tokoh yang banyak memiliki karya-karya indahnya.
"Peluncuran Serial Antologi Seni Video ini penting untuk generasi muda mengingat dan mengenali kembali sosok Chairil Anwar, seperti apa karya-karyanya dan apakah masih ada relevansinya untuk kita baca dan
kita nikmati hari ini," ujarnya.
"Chairil Anwar adalah seorang penyair Indonesia modern dari Angkatan '45 yang karya-karyanya dikenal sebagai karya yang penuh dengan keberanian, pemberontakan, dan ia membawa perubahan dalam Bahasa Indonesia," tambahnya.
Kompilasi karya ini adalah sebuah interpretasi terhadap puisi-puisi Chairil Anwar dari tujuh
seniman yang mengkolaborasikannya dengan pembacaan puisi oleh aktor-aktor kenamaan Indonesia.
Semua video dibalut dengan musik hasil karya musisi muda ternama Baskara Putra, yang juga dikenal dengan nama Hindia untuk karya-karya musiknya.
"Presentasi ini ditujukan untuk menjadi sebuah cara berkomunikasi dengan harapan
penontonnya akan belajar berkoneksi dengan karya-karya ini, mewujudkan alur, titik temu,
dan relevansi mereka sendiri di Hari Puisi Nasional dengan Chairil," ucap Riri Riza.
"Kami mengajak beberapa seniman yang karya-karyanya kami kagumi. Kebanyakan dari mereka adalah perupa yang berpraktik atau berekspresi dengan berbagai bentuk karya seni rupa," katanya lagi.
Ketujuh perupa seni kontemporer tersebut adalah Ruth Marbun, Rachmat Hidayat
Mustamin, Nani Puspasari, Angki Purbandono, Ria Papermoon, Iwan Effendi, dan Tromarama.