IntipSeleb Lokal – Pendakwah Islam, Habib Husein Jafar Al Hadar mengaku enggak bersalaman dengan jemaah usai mengisi sebuah acara. Hal ini diungkapkan oleh lulusan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu saat berbincang dengan Soleh Solihun, komika.
"Gua kan enggak mau disalami," ungkap Habib Jafar kepada Soleh Solihun dilansir IntipSeleb dari YouTube Taulany TV pada Kamis, 27 April 2023.
Ternyata, bukan tanpa alasan Habib Jafar enggan bersalaman. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Alasan Habib Jafar Enggak Bersalaman
Kata Habib Jafar, tangannya pernah terluka usai bersalaman dengan banyak orang setelah mengisi acara. Bahkan, luka ini menyisakan bekas lebam.
"Karena dulu, gua tuh setiap habis pulang majelis yang ribuan, luka-luka tangannya, lebam," kata Habib Jafar.
Beberapa kasus, tangan para jemaah itu dilingkari cincin. Hal inilah yang membuat tangannya terluka.
"Karena ketika narik, ada yang kena cincinnya, kena jam tangannya. Bahkan, ada yang udah nyalain motor, ngeliat gua, matiin lagi, 'Wah, habib (Jafar)', tangan kanannya megang kunci sambil salaman ke gua. Jadi gua baret tuh tangan," ucap pria kelahiran 21 Juni 1988 itu.
Maka dari itu, sekarang, jika memungkinkan, ia enggan bersalaman dengan banyak orang. Ia lebih berhati-hati lagi.
"Jadi, daripada gua beresiko, kadang kalau, 'Wah, ini gak bisa nih', atau kuku, yang sering kuku tajem. Jadi, pas ditarik itu, 'Srot'," ucap Habib Jafar.
Namun, bukan hanya karena itu ia enggan bersalaman. Rupanya, Habib Jafar merasa tidak pantas untuk disalami oleh banyak orang.
"Gua ngerasa gak pantes, gua menolak, ditarik," terangnya.
Pengecualian di Momen Tertentu
Meski begitu, Habib Jafar memiliki satu pengecualian. Katanya, ia akan bersedia bersalaman dengan orang setelah selesai acara, jika tidak terlalu ramai.
"Dalam beberapa kondisi kalau yang hadir ribuan kan, gua udah ngasih (bersalaman)," kata Habib Jafar.
Hal ini tentu bukan tanpa alasan. Habib Jafar mencontoh para pendahulunya. Katanya, beberapa kiai pun masih menerima ajakan bersalaman dari orang-orang usai mengisi acara.
"Tapi, kalau kondisinya crowded, gua ngasih. Kenapa? Karena gua bisa ngerti juga beberapa habib, beberapa kiai yang ngasih kalau rame," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, dalam tradisi umat Islam, para jemaah yang hadir dalam suatu acara keislaman, biasanya meminta izin untuk bersalaman dengan sang pengisi acara, kiai, habib, atau tokoh ulama. Hal ini dianggap sebagai salah satu bentuk penghormatan. (Cy)