img_title
Foto : IntipSeleb/Yudi

IntipSeleb Lokal – Artis sekaligus pelawak Tanah Air, Aming bercerita tentang alasan orang yang gagal untuk hijrah di tengah jalan. Ia pun berusaha untuk tidak jatuh di lubang yang sama.

"Misal ada yang ngomong 'Aming hijrah' saya amini aja," ungkap Aming kepada awak media di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Maka dari itu, Aming pun mengaku enggan mengklaim dirinya sudah berhijrah. Ia hanya berusaha melakukan yang terbaik di hidupnya. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Alasan Banyak Orang Gagal Hijrah

IntipSeleb/Yudi
Foto : IntipSeleb/Yudi

Aming sadar bahwa tidak sedikit orang yang gagal hijrah di tengah jalan. Menurutnya, hal itu terjadi karena banyaknya tekanan dari sejumlah pihak.

"Karena udah banyak contoh di luar sana yang proclaim hijrah, tiba-tiba zonk. Enggak bisa disalahkan juga karena banyaknya pressure dan ekspektasi dari masyarakat dan netizen," terangnya.

Padahal, katanya, manusia merupakan makhluk yang banyak berbuat kesalahan. Ini juga yang membuatnya enggan terburu-buru mengklaim dirinya sudah sepenuhnya hijrah.

"Manusia itu tempatnya lupa, tempatnya salah. Saya juga bukan orang yang sembarangan asal ucap 'hijrah', 'hidayah'. Saya takut asal ucap begitu. Makanya, enggak sembarangan ngomong. Saya cuma ngomong, 'Doakan semoga Istiqomah'. Istiqomah itu tentang komitmen," katanya.

Aming beranggapan sejumlah netizen terlalu menuntut kesempurnaan dari orang yang dianggap sudah hijrah. Hal ini membuat orang tersebut merasa berat dengan ekspektasi yang dipikulnya.

"Yang saya lihat, kebanyakan netizen menuntut kesempurnaan, kayaknya orang yang baru Istiqomah atau berhijrah itu dituntut banget buat sempurna. Jadi, itu ngebuat orang yang nilai itu udah jiper duluan. Jadinya, terlalu menuntut kesempurnaan," ujarnya.

Aming Belajar dari Pengalaman Orang Lain

IntipSeleb/Yudi
Foto : IntipSeleb/Yudi

Dari sini, Aming mulai belajar. Ia mengaku mencontohkan dan belajar dari orang yang telah hijrah sebelum dirinya.

"Makanya, saya belajar dari teman-teman juga yang sebelumnya sudah mulai duluan (hijrah) tetap aja dikritisi terus, tetap aja dikomenin. Jadi, mikirnya, 'Mau jadi manusia yang lebih baik juga tetep aja dijulidin, dikritisi dengan menjatuhkan mental'. Jadinya, mereka tidak melanjutkan lagi apa yang mereka mulai, jadi terganggu istiqomahnya," ujarnya.

"Seperti yang dibilang, namanya juga proses, hidayah itu kan personal, misal didoakan, 'Semoga dapet hidayah dan hijrah', saya terima dan bilang alhamdulillah," pungkasnya. (jra)

Topik Terkait