BS tertugas untuk mencari target korban Mbah Slamet di media sosial, untuk kemudian diiming-imingkan pelipatgandaan hartanya lewat jasa Mbah Slamet.
“Mbah Slamet ini punya tangan kanan namanya BS, satu tahun yang lalu BS ini mengupload ke Facebook isinya bahwa ST ini adalah orang pintar yang bisa menggandakan uang,” ungkap Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto saat gelar perkara di Mapolres Banjarnegara.
“Lama kelamaan korban terus menagih hasil penggandaan uangnya, akhirnya Slamet ini kesal akhirnya dilakukan pembunuhan dengan cara memberikan minuman isinya potas, akhirnya meninggal dan dikuburkan di jalan setapak di daerah Wanayasa,” lanjut Kapolres.
Sampai saat ini, pihak kepolisian terus mengembangkan kasus pembunuhan yang menyeret nama S dan BS sebagai tersangka dengan modus penggandaan uang.