IntipSeleb Film – Film pendek Ana & The Red Wings dipersembahkan untuk mengubah stigma publik tentang menstruasi. Hal tersebut dibenarkan penyanyi Shanna Shannon.
Ia menyebut karya ini bisa mengedukasi generasi muda. Berikut artikel lengkapnya.
Edukasi Menstruasi
Perilisan film pendek 'Ana & The Red Wings' yang diinisiasi UNICEF Indonesia dan Kimberly-Clark. Dilihat Shanna Shannon sebagai kampanye yang baik untuk mengedukasi remaja putri untuk tak perlu cemas dengan menstruasi.
“Menurut aku film ini sangat baik dan edukatif, dimana film ini gak hanya kasih edukasi ke masyarakat tentang pentingnya kesehatan menstruasi tapi juga mengedukasi masyarakat bahwa menstruasi itu bukanlah sesuatu yang tabu jika dibicarakan dalam konteks edukasi,” ujar Shanna Shannon, di Sarinah, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Selain bicara mengenai keterlibatannya dalam ikut mengedukasi remaja putri di Indonesia Timue, Shannon juga bercerita mengenai pengalamannya saat pertama kali menghadapi menstruasi. Ia pertama kali mengalaminya saat duduk di bangku kelas 6 SD.
“Yang namanya pengalaman menstruasi pertama buat aku adalah suatu hal yang sangat istimewa. Kenapa aku bilang istimewa? Karena menstruasi itu adalah salah satu kodrat kita sebagai perempuan. Kodrat artinya kita gak bisa menolak dan menahannya, karena itu dikasih sama Tuhan,” sambung Shannon.
Terinspirasi dari Pengalaman
Lebih lanjut, UNICEF Indonesia berupaya untuk membantu anak-anak perempuan Indonesia mematahkan stigma seputar pengalaman menstruasi dan mewujudkan kesadaran publik terhadap pentingnya akses kesehatan serta kebersihan menstruasi di Indonesia Timur.
Untuk mewujudkan kampanye sosialnya, UNICEF Indonesia dibantu oleh Softex meluncurkan film pendek 'Ana & The Red Wings'. Film teraebut terinspirasi dari pengalaman menstruasi pertama para remaja putri di Indonesia Timur dengan segala keterbatasan yang ada.
Film pendek 'Ana & The Red Wings' merupakan aspirasi bagi para para remaja putri Indonesia untuk menerima momen menstruasi pertama dengan lebih siap dan percaya diri. Simbolisasi Red Wings yang ditekankan Softex pada film ini, melambangkan suatu tanda pendewasaan.
Kadir Gunduz selaku Presiden Direktur PT Softex Indonesia menyatakan antusiasmenya bisa kembali bekerjasama dengan UNICEF Indonesia.
“Kami sangat senang dapat bekerjasama kembali dengan UNICEF Indonesia. Sebelumnya, program ini telah membawa dampak positif bagi remaja putri di daerah Papua, Papua Barat, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur. Kami berharap kemitraan ini dapat membangun kesadaran masyarakat tentang masalah seputar Manajemen Kesehatan Menstruasi (MKM) serta meningkatkan kesejahteraan remaja di wilayah Indonesia Timur. Inisiatif ini juga merupakan dukungan nyata kami terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB 2030,” kata Kadir Gunduz.
Kerja sama ini akan berjalan hingga tahun 2024, dimana Softex mendukung UNICEF untuk membantu 10.000 remaja putri di Indonesia Timur mengelola menstruasi mereka dengan aman dan higienis serta membantu 80.000 orang, terutama remaja putri di Indonesia Timur untuk hidup dalam lingkungan yang bersih dan higienis.
“Kurangnya pemahaman tentang kesehatan dan kebersihan menstruasi dapat mengganggu kinerja remaja putri di sekolah, dan seringkali menjadi penyebab stres dan rasa malu yang tidak perlu. Dalam kasus yang jarang terjadi, bahkan dapat menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, pengetahuan yang benar tentang menstruasi penting bagi remaja putri dan juga laki-laki,” ujar Gregor Henneka selaku Direktur Penggalangan Dana dan Kemitraan UNICEF Indonesia.
“Softex merupakan salah satu mitra setia UNICEF Indonesia yang turut berkontribusi dalam mengatasi krisis menstruasi di tengah masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kualitas hidup remaja putri di wilayah timur Indonesia,” sambungnya. (bbi)