Padahal, Tamara berangkat dari Bali ke Jakarta demi memenuhi panggilan persidangan. Bukan hanya pekerjaan yang ia tinggalkan, namun anaknya pun ia titipkan kepada sahabatnya demi memenuhi sidang mediasi.
"Saya sudah jauh-jauh datang, saya tinggali pekerjaan saya kan, bahkan anak saya Kenzou, saya meminta sahabat saya (untuk) menjaga karena kan saya harus hadir," ucapnya.
"Saya sedih kenapa yang menggugat saya Rp34 milyar, yang ingin menyita warisan saya hadir pun tidak," sambungnya.
Bagi Tamara, apa yang dilakukan kakaknya ini merupakan hal yang kejam. Ia pun mempertanyakan rasa kemanusian kakaknya.
"Sangat kecewa karena menurut saya ini sebuah tindakan yang sangat kejam yang dilakukan oleh kakak saya sendiri kepada saya dan dia pun tidak hadir. Di mana rasa kemanuasiaannya terhadap adiknya sendiri?" terangnya.