IntipSeleb Korea – Pengalaman mualaf selebgram cantik asal Korea Selatan Ayana Moon kembali menjadi sorotan di media sosial. Tepatnya setelah ia membagikan kisah hidupnya di hadapan Dewi Sandra.
Dalam sebuah video yang tersebar di akun gosip, Ayana Moon membagikan kisahnya jadi seorang mualaf hingga jatuh miskin. Berikut, ada sejumlah fakta mengenai sosok Ayana Moon.
1. Perjalanan Ayana Moon Menjadi Mualaf
Salah satu yang membuat nama Ayana Moon menarik perhatian adalah pengalaman spiritualnya pindah agama yang cukup berliku. Di mana, keputusannya untuk hijrah itu mendapatkan pertentangan keluarganya sendiri. Kedua orang tua Ayana sempat tak mau menganggapnya sebagai anak. Hal ini disampaikan langsung saat Ayana melakukan wawancara dengan Dewi Sandra.
"Orang tua pas kamu masuk Islam gimana?" tanya Dewi Sandra.
"Eum.. Mama saya tau... Bapak saya juga tau tapi dia tidak suka," jawab Ayana Moon.
Bahkan, Ayana sempat diacuhkan selama dua tahun.
"Iya marah tidak mau ketemu 2 tahun," ujar Ayana Moon.
2. Berhasil Sukses di Indonesia
Karena kisah mualafnya yang berliku dan sosoknya yang dianggap menginspirasi, wanita kelahiran 28 Desember 1995 itu sukses menjadi selebgram hijab. Pengikut di akun Instagram pribadinya @xolovelyayana, langsung melambung tinggi yakni 3,6 juta pengikut. Ia juga menjajal diri sebagai Youtuber dengan menunjukkan daily vlog dan tutorial makeup sehari-hari, di kanal Youtubenya Ayana Moon.
Tidak hanya itu, Ayana juga dipilih menjadi brand ambassador produk kecantikan di Indonesia dan bintang iklan produk minuman sejak 2018. Lalu di tahun 2019, Ayana pernah bermain film berjudul 99 Nama Cinta.
3. Kuliah di Malaysia
Selain menjadi influencer di Indonesia, Ayana Moon juga menjajal kehidupan di Malaysia. Ia pindah seorang diri dari Korea Selatan ke Malaysia untuk belajar agama Islam. Padahal, saat itu Ayana baru saja dinyatakan lulus di sebuah universitas ternama di Korea Selatan. Namun, ia memantapkan hatinya untuk berkuliah di jurusan komunikasi di International Islamic University Malaysia (IIUM), Malaysia sejak 2020.
“Malaysia hampir semua orang bisa bahasa Inggris itulah saya suka di sana. Karena saya mau belajar agama Islam (di Malaysia). Karena di Korea tidak bisa belajar agama Islam, tidak ada ustaz. Jadi saya harus pindah ke Malaysia," katanya dalam program acara E-Talk Show tvOne bertema Kisah Hijrah, Mantap Berhijab, tahun 2020 lalu.
4. Sering Dikira Sebagai Idol Kpop
Sejak kemunculannya di Indonesia, banyak yang mengira bahwa Ayana merupakan mantan anggota girlband K-Pop, 5Dolls (F-VE Dolls). Ayana dikabarkan keluar dari grup tersebut dan memutuskan menjadi mualaf. Namun, kabar itu langsung ditepis oleh Ayana ketika ia menjadi bintang tamu di salah satu acara yang dipandu Deddy Corbuzier.
Di hadapan Deddy, Ayana mengaku tak pernah menjadi anggota girlband mana pun. Ia hanya sempat menjalani pelatihan namun karena orang tuanya tak menyukai Ayana mengikuti pelatihan tersebut, ia memilih keluar.
5. Membuat Buku
Kisah spiritualnya menginspirasi banyak orang, Ayana memutuskan untuk mengabadikan kisah perjalanannya dalam buku yang berjudul 'Ayana Journey to Islam' pada tahun 2020. Dalam suatu kesempatan, Ayana mengungkapkan alasan menulis buku tersebut.
"Karena aku suka membaca. Dan aku tahu sekarang ini orang-orang lebih suka menonton daripada membaca. Mereka lebih suka ada di depan kamera daripada menulis cerita. Sedangkan aku masih percaya diri untuk menulis di kertas dengan pulpen," jelasnya.
"Karena aku juga dulu sempat hidup susah tanpa dukungan finansial dari orangtua, jadi aku paham kenapa kita harus peduli pada orang lain. Jadi aku memutuskan untuk menyumbangkan sebagian penjualan bukuku. Dengan membeli buku Ayana Journey to Islam, otomatis bersedekah," sambutnya.
6. Gaya Hijabnya Sempat Bikin Heboh
Setelah menjadi sorotan dan influencer yang berkaitan dengan Islam, tentu saja gaya hijab Ayana Moon tak bisa lepas dari perhatian netizen. Ia sempat membuat geger dengan postingannya di feeds Instagram berfoto bersama adiknya, Aydin. Di mana, Ayana tampak seperti melepas hijabnya dengan memakai hoodie serta topi sebagai pengganti. Tentu saja, kritikan pun membanjiri kolom komentarnya.
