IntipSeleb Lokal – Jerome Polin Sijabat kembali dihujat netizen gegara candaan yang dinilai berlebihan. Bahkan, berdasarkan tweet salah satu netter, menyebut banyak WNI di Jepang yang benci kepada YouTuber tersebut.
Hal ini kembali disorot lagi saat Jerome Polin gugup menjelaskan bahasa Jepang dan diledek Sule. Seperti apa? Scroll artikelnya di bawah ini.
Gugup dan Diledek Sule
Sosok Jerome Polin lagi-lagi ramai dikomentari negatif di media sosial. Ini menjadi kesekian kalinya influencer yang terkenal dengan konten bertema Jepang tersebut jadi bulan-bulanan di dunia maya.
Karena hal ini, momen lawas YouTuber yang pintar akan Matematika itu kembali disorot. Salah satunya adalah saat dirinya menjadi bintang tamu dalam acara yang dipandu Sule dan Andre Taulany.
Saat itu, Sule dan Andre Taulany menanyakan arti nama YouTube Jerome Polin yang memakai bahasa Jepang yakni Nihongo Mantappu. Saat ditanya artinya, Jerome tampak gugup.
“Itu bahasa mana?” tanya Andre Taulany.
”Itu Bahasa Jepang, Jepang, artinya Nihongo itu Bahasa Jepang, Mantappu itu mantap di Jepangin,” ucap Jerome Polin.
Penjelasan Jerome Polin ini dinilai kurang jelas hingga akhirnya diledek oleh Sule.
“Oke gini deh, biar kita jelas ya karena gak paham juga penjelasannya, kita lihat dulu video dari Jerome,” ledek Sule dikutip dari YouTube Ini Talk Show.
Banyak WNI Gak Suka Jerome
Terlepas dari hal tersebut, sebelumnya seorang netizen dengan akun @sisthaaaaa membeberkan bahwa Jerome Polin ternyata banyak dibenci WNI yang tinggal di Jepang.
“Well teman-teman orang Indo yang juga tinggal di jepun banyak yang anti-Jerome. Mostly karena dia dianggap KY terutama saat ngonten di public space. Terus juga sering terlalu menggeneralisasi ketika ngasih info soal Jepang. Gitu lah,” tulis @sisthaaaaa yang diketahui merupakan bagian dari diaspora Indonesia di Jepang.
KYdiri adalah singkatan dari Kuuki Yomenai yang diartikan tentang sifat seseorang yang tidak peka dengan sekitarnya sehingga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman.
Julukan tersebut disebut tertuju pada Jerome Polin karena saat membuat konten, ia dianggap tak peka dengan privasi dan kebiasaan orang Jepang di tempat umum.