IntipSeleb Lokal – Seniman Tanah Air, Denny Darko telah menerima penghargaan rekor MURI pada Jumat, 17 Februari 2023. Hal ini karena ia telah berhasil menyusun 1705 rubik yang menyerupai 3 tokoh film Ant-Man and the Wasp: Quantumania.
Namun, ia tak sendiri. Ia turut dibantu oleh rekannya bernama Chintya Akemi Keirayuki. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Denny Darko Rogoh Kocek Rp70 Juta
Untuk menyusun karyanya itu, ternyata membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Ia memperkirakan harga satu buah rubik senilai Rp20 hingga Rp30 ribu.
"Harga Satu rubik itu ini berkisar ya, karena saya membeli rubiknya itu semakin banyak bisa makin murah. Harga rubiknya bisa sekitar 20 hingga 30 ribu," jelasnya.
Jika dikali jumlah keseluruhan rubik sekitar 1705, dan tentu biaya lain di luar itu, Denny Darko memerlukan biaya sekitar Rp70 juta. Jumlah tersebut hanya mengukur materi yang dibutuhkan.
"Dan tentu saja ini di luar tenaga dan harus membuat frame dan lain sebagainya," ucapnya.
"Rp30 ribu aja kali 1700 udah hampir Rp60 juta. Jadi mungkin ini hampir Rp70an juta kalau dirupiahkan. Tapi, tanpa tenaga tanpa ada biaya waktu yang harus kita Kalkulasikan juga," sambungnya.
Tantangan Denny Darko
Dari karya rubik tersebut, Denny Darko memiliki pesan sendiri. Baginya, ini merupakan tantangan yang memang ingin ia coba.
"Kalau pesan ya, saya pikir rubik cube sendiri itu ini sebenernya adalah kalau kita bilang tantangan itu tantangan untuk diri kita sendiri, challenge," jelasnya.
Tantangan ini semakin terus ditingkatkan olehnya jika salah satu sudah tercapai. Denny menjelaskan bahwa tantangan ini bukan ditujukan kepada orang lain, melainkan untuk dirinya pribadi.
"Saat kita bisa mensolving itu, challenge berikut itu adalah bagaimana kita bisa semakin cepet lagi. Dan ini adalah satu hal di mana yang harus kita challenge bukanlah kita dengan orang lain tapi kita dengan diri kita sendiri," katanya.
Menurut Denny, memecahkan tantangan adalah hal yang harus dilakukan oleh semua manusia. Alih-alih fokus ke pencapaian orang lain, ia menyarankan untuk terus fokus dengan tantangannya sendiri.
"Karena di zaman sekali kita mudah sekali membuka sosial media, melihat orang lain dan terlihat sedih ketika kita tidak bisa memilikinya. Jadi challenge diri sendiri itu yang harus kita lakukan," pungkasnya.