Tapi, Astrid Kuya tidak serta merta memberi tahu orang tuanya soal keputusannya anut Islam. Momen Astrid mengucap dua kalimat syahadat hanya dilakukan di depan ustaz pembimbingnya masuk Islam saja.
"Sembunyi-sembunyi (dari orang tua). Tapi karena aku sudah kekeuh, aku ke masjid waktu itu ke masjid di Bintaro. Aku bener-bener sama Pak Ustaz jadi aku punya suratnya, surat yang menyatakan aku sudah pindah agama dan Ibuku belum tahu," lanjutnya.
Diamuk Orang Tua Pendeta hingga Dipaksa Anut Agama Semula
Rahasia yang Astrid Kuya sembunyikan ketahuan oleh ibunya, yang berprofesi sebagai pendeta. Surat mualaf Astrid ditemukan oleh sang ibu yang langsung murka sampai membuang alat salat anaknya.
“Pas pulang, mulai aku simpan (surat pindah agama) ketahuan sama Mama. Mukenaku juga ketahuan, sajadah. Karena kebetulan orang tuaku aku itu kan pendoa pendeta. Kadang kan aku suka nyimpennya di bawah kasur. Ketahuan sama mama dilempar. Ya kayak sinetron lah,” ucap Astrid Kuya.
Parahnya, Astrid Kuya sempat dipaksa untuk menganut agama semula. Jika tidak, Astrid harus pindah rumah. “Mamahku bilang selama kamu tinggal di rumah saya, kamu adalah tanggung jawab saya, kamu harus ikut keyakinan saya,” ceritanya.