Saat bertemu dengan dua waria di pinggir jalan mereka melancarkan aksinya. Sambil menutup wajah, dua waria tersebut mengaku sepi penghasilan.
“Kita mau kasih makanan boleh? Sedekah. KIta lagi sambil ngevlog sih, enggak apa-apa? Gimana tarikan hari ini? Bilang terima kasih dulu, jangan lupa subscibe,” ujar Ferdian.
“Bang terima kasih, semoga banyak rezekinya,” ujar seorang waria sambil berlari menuju mobil mengambil kardus tersebut.
Setelah melancarkan aksinya, Ferdian dan kawan-kawan tertawa sambil berbicara kasar dalam bahasa Sunda.
“Itu banci baru, baru lihat. Tinggal satu lagi nih kardusnya,” katanya sambil tertawa.
Kardus terakhir diberikan kepada sekelompok remaja yang mereka sebut bocil (bocah cilik). Sekelompok remaja tersebut menyadari bahwa kardus yang dikira makanan ternyata sampah.