"Jadi, PR-nya mencari warna, bahan, dan detail model yang harus sama. Tapi, tantangannya tidak boleh terlihat jadul dan kuno. Jadi, sampai dibawakan jas (pernikahan milik) Papa Mikha supaya warnanya benar-benar matching dan kita cari design serta ide yang fresh," ucapnya.
Deva Mahenra sendiri menyediakan dua jas saat pernikahannya. Satu dikenakan saat pagi hari, sedangkan, yang lainnya dipakai ketika malam hari.
"Bahan yang kita pakai untuk acara pagi adalah pure wool with lycra yang mana warnanya sudah mendekati jas (milik) Papa Mikha hingga 98 persen," ujar Stephen Wongso.
"Untuk acara malam, kita menggunakan pure line with soft beige color dan simple vest. Mengingat acara di Bali jika terlalu panas bisa dibuka suit-nya dan hanya menggunakan blazer saja," imbuhnya.
Bukan tanpa alasan Mikha menginginkan permintaan unik ini. Pasalnya, Mikha ingin agar suaminya menjadi pria paling tampan saat momen sakral itu.
"Permintaannya (Mikha ingin Deva) harus terlihat paling gagah dan ganteng di hari H, sehingga tidak ada yang bisa menyaingi," katanya. (bbi)