IntipSeleb Lokal – Jusuf Hamka merupakan seorang pengusaha di bidang konstruksi, khususnya pada pembangunan jalan tol. Sebagaimana diketahui ia adalah pria keturunan Tionghoa yang memutuskan menjadi mualaf di usia 24 tahun.
Di hari Imlek ini, Jusuf Hamka selaku pengurus Wihara Dharma Bhakti di Petak Sembilan terlihat menyambangi tempat ibadah tersebut. Lantas bagaimana kelanjutannya? Simak ulasan berikut ini!
Makna Imlek Bagi Jusuf Hamka
Pada satu kesempatan, meski kini menjadi seorang mualaf. Jusuf Hamka memberikan penjelasan makna Imlek di tahun 2023 ini.
"Ini kan satu kekayaan negeri kita, selain ada orang India juga merayakan, orang Tionghoa juga merayakan Imleknya, terus ada dari orang-orang lain juga merayakan satu tradisi. Imlek ini diseluruh dunia kan juga merayakan, ini bisa memperkaya budaya kita," Ujar Jusuf Hamka kepada awak media di Wihara Dharma Bhakti, Petak Sembilan, Minggu, 22 Januari 2023.
Dengan adanya perayaan Imlek bisa memberi efek baik bagi masyakarat. Pasalnya, tak sedikit orang ikut berperan dalam hari raya ini.
"Jangan melihat sesuatu itu Imlek hanya milik orang Tionghoa, tapi harus melihat multiplier efeknya, bahwa banyak saudara-saudara kita yang muslim, yang nasrani ikut berperan serta dalam kegiatan Imlek ini," kata Jusuf Hamka.
Dengan Adanya Imlek Bisa Beri Dampak Baik
Tak hanya itu saja. Menurut Jusuf Hamka, perayaan Imlek ini bisa memberi dampak perekonomian.
"Terutama dalam sektor ekonomi. Coba lihat yang dagang lampion, tidak semuanya orang Tionghoa, pernak-pernik Imlek yang dagang banyak orang-orang muslim," Ucap Jusuf Hamka.
"Kebetulan saya juga muslim saya juga pembina di Klenteng, jadi Imlek ini bisa menggerakan roda ekonomi. Jadi kalau ada pejabat-pejabat yang masih alergi, bahwa Imlek itu adalah miliknya Tionghoa, kita harus berpikir jernih karena sudah gak jamannya lagi, karena ini memperkaya dan menghidupkan roda ekonomi kita," sambungnya.
"Kita lihat partisipasi teman-teman di kala Imlek, mereka bakar lilin, hidang-hidangan, buah-buahan, ini yang ternak siapa, ini yang ternak saudara-saudara kita, yang nanem saudara-saudara kita, yang bikin lilin siapa saudara-saudara kita, oleh sebab itu, kita gak boleh alergi ginian, karena bukan muslim terus kita alergi gak boleh, harus mendorong ini karena banyak teman-teman muslim yang ikut mendapatkan mata pencarian atau pekerjaan," pungkas Jusuf Hamka.