IntipSeleb Lokal – Usai namanya viral, Fajar Sadboy laris manis diundang menjadi bintang tamu di berbagai acara podcast, bahkan TV nasional. Banyak yang merasa tertarik dengan pengalaman hidup remaja yang selalu menampilkan wajah sedihnya ini.
Kehadiran Fajar Sadboy yang wara-wiri di berbagai stasiun TV ini mendapat sorotan dari Deddy Corbuzier. Deddy lantas mengkritik keras Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang dianggap lalai mengawasi tayangan televisi. Mengapa? Yuk simak sama-sama!
Pertanyakan Di mana KPI
Melalui akun YouTube pribadinya, Deddy Corbuzier membuat satu segmen khusus untuk membahas fenomena remaja viral asal Gorontalo, Fajar Sadboy yang diwawancarai berbagai stasiun TV padahal usianya di bawah 18 tahun. Deddy mempertanyakan di mana keberadaan KPI yang disebut-sebut melindungi anak.
"Pertanyaan saya, bukan masalah Fajar diundang ke sini apa enggak, bukan masalah Fajar ada di media sosial apa enggak, bukan masalah Fajar nangis-nangis beneran apa enggak, bikin quotes, mau pacaran umur 15 tahun, bukan itu. Pemasalahannya adalah dia pada saat ada TV, mana KPI?" kata Deddy Corbuzier dilansir dari salah satu video YouTubenya, Rabu, 18 Januari 2023.
"Kan katanya Anda melindungi hak anak-anak. Saya pernah di Hitam Putih ngundang anak kecil, kena KPI. Kena saya. Pertanyaannya sekarang, ketika Fajar Sadboy dan mantannya, usia di bawah umur masuk ke dalam TV, mana KPI?" ucap Deddy Corbuzier.
Sindir KPI Sibuk Urus Hal Tak Penting
Suami Sabrina Chairunnisa itu lantas menyinggung soal peraturan yang dibuat KPI soal mewawancarai anak di bawah umur. Deddy juga menyindir jika KPI terlalu sibuk mengurusi hal-hal yang tidak ada esensinya.
"Padahal kalau kita merujuk pada pasal 29 peraturan KPI tentang pedoman perilaku penyiaran disebutkan bahwa lembaga penyiaran tidak boleh mewawancarai anak-anak di bawah umur 18 tahun di luar kapasitas mereka serta wajib mempertimbangkan keamanan dan masa depan mereka. Mana KPI?," kata Deddy.
"Kok enggak ada? Kok (Fajar Sad Boy) masih bisa tetap muncul (di TV)? Apa Anda sibuk ngeblur tete (payudara) sapi?," sambungnya.
Menurut pria berusia 46 tahu itu, mengundang Fajar Sadboy ke televisi adalah bentuk dari eksploitasi anak yang tak hanya merugikan Fajar, tetapi juga anak-anak di bawah umur yang menonton. Untuk itu, Deddy berharap ketegasan dari regulasi yang telah ada.
"Peraturannya ada. Realisasinya mana? Kalau lihat tete-tete enggak boleh, tapi kalau anak di bawah umur nangis karena putus cinta boleh gitu?" kata Deddy Corbuzier.