IntipSeleb Lokal – Ferdy Sambo mengaku menyesali perbuatannya membunuh Brigadir Yoshua Hutabarat (Brigadir J). Kariernya hancur dan prestasinya tak berarti apa-apa sekarang, usai jadi tersangka pembunuh anak buahnya sendiri.
Dengan wajah lesu dan nada suara berat, Ferdy Sambo harus mengatakan kalau dia pernah mendapat penghargaan tertinggi di kepolisian. Penasaran? Simak artikel di bawah ini.
Prestasi Ferdy Sambo
Serangkaian sidang dakwaan terhadap para tersangka pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo beberapa waktu lalu telah digelar. Termasuk salah satunya Ferdy Sambo, otak dari pembunuhan tersebut.
Sidang kali ini, berakhir pada pertanyaan majelis hakim terhadap para terdakwa, tentang penyesalan dan karier yang pernah didapat selama menjadi seorang polisi. Begitu juga dengan Ferdy Sambo yang mendapat kesempatan yang sama, ditanya soal karier dan prestasinya.
"Bisa saudara jelaskan bagaimana perjalanan karier saudara selama 28 tahun, singkat saja, terutama bagian-bagian penting perjalanan karir saudara," tanya majelis hakim kepada Ferdy Sambo, dilansir IntipSeleb dari Instagram @insta_julid, pada Rabu, 11 Januari 2022.
Perasaan Malu
Ferdy Sambo dengan wajah sedih dan layu pun terpaksa menjawab pertanyaan majelis hakim yang mulia terkait perjalanan kariernya sepanjang 28 tahun. Bukan perjalanan yang singkat untuk seorang Ferdy Sambo, hingga akhirnya menjadi seorang jenderal.
Ferdy Sambo mengungkapkan dengan nada sedih terhadap dirinya sendiri dan malu. Ferdy Sambo mengaku malu menjabarkan perjalanan karirnya yang panjang dan sangat gemilang.
"Sebenarnya saya malu untuk menjelaskan," ungkap Ferdy Sambo.
Bahkan menurutnya, dia sempat mendapat penghargaan Bintang Bhayangkara Pratama yang cukup bergengsi. Namun karier dan penghargaan itu tak berarti sekarang, semua pencapaiannya harus berakhir di sini.
"Tapi apa yang saya dapat itu memang harus berhenti di sini. Sampai pada penghargaan Bintang Bhayangkara Pratama itu saya dapatkan. Tapi harus berhenti di sini," ujar Ferdy Sambo.
Usai menjawab pertanyaan itu, Ferdy Sambo terlihat tertunduk malu dan meneteskan air matanya. Ferdy Sambo mengambil beberapa helai tisu yang diberikan kepadanya untuk diusap ke matanya yang basah. (bbi(