IntipSeleb Lokal – Venna Melinda baru-baru ini terkena dugaan kasus KDRT (kekekrasan dalam rumah tangga). Dalam podcast yang tayang baru-baru ini, istri Ferry Irawan itu ungkap saat pertama kali dirinya yakin memilih sang suami.
Dikatakan bahwa dirinya memiliki keyakinan kala Ferry Irawan disuruh memimpin salat. Seperti apa selengkapnya? Yuk scroll sampai habis!
Jatuh Cinta Karena Tajwid Bagus
Venna Melinda kerap menolak Ferry Irawan pada awalnya. Ia menganggap jika lamaran dari Ferry terlalu cepat, terlebih usia sang suami yang lebih muda darinya.
“Pertama dia kan purpose (melamar) aku tolak, aku marahin, karena kan aku tolak, aku marahin, karena pertama aku melihat dia terlalu cepat mengatakan, kedua dia lebih muda," ucap Venna Melinda seperti dilansir dari kanal YouTube Merry Riana pada 10 Januari 2023.
Lebih lanjut, ia pun membeberkan sempat test sang suami dengan jadi imam salat magrib. Dikatakan jika dirinya langsung yakin kala melihat tajwid sang suami kala salat yang dianggapnya bagus.
“Tapi pada saat setelah aku tolak aku tes dia, bisa jadi imam gak pada saat salat, begitu salat magrib cuma 3 rakaat, which is gak sampai 10 menit, pada saat dia tajwidnya bagus, itu lah mungkin jawaban setiap doa aku selama 9 tahun jomblo, bahwa kayaknya dia," papar ibunda Verrell Bramasta tersebut.
Keyakinan dari Allah
Sementara dari itu, ia anggap perasaan jatuh cintanya kepada Ferry Irawan itu sebagai keyakinan dari Allah. Pasalnya, Venna Melinda mengatakan ia kerap dijodohkan dengan berbagai orang, namun merasa tidak yakin.
“Itu kan keyakinan itu dari Allah, bisa jatuh cinta sama orang kan karena Allah," sambungnya lagi.
Usai salat, Venna Melinda pun mencium tangan Ferry Irawan. Hal tersebut diakui tak pernah dilakukannya selama 9 tahun.
“Tapi, di saat dia bisa jadi imam, dia selesai (salat magrib) waktu itu dia balik ke aku, aku bisa Salim, which is aku gak pernah Salim sama orang 9 tahun, mau dia pejabat kek mau dia siapa, aku gak bergeming, ya aku yakin dia pilihan dari Allah," pungkas Venna Melinda soal keyakinannya terhadap Ferry Irawan. (way)
