Sumaryono mengatakan bahwa Pak Herman diusir oleh Ibu Eny saat kondisi ekonomi keluarga mereka sedang tidak baik. Bahkan Ibu Eny menyuruh Pak Herman membawa semua barang-barangnya dan menyuruhnya pergi meninggalkan rumah naik truk barang.
“Dia (Herman Moedji Susanto) waktu itu kondisi ekonominya memang sudah turun, sudah down, si istri (Bu Eny) mungkin gak terima. Dan yang lebih sedihnya lagi, dia disuruh naik truk sama barang-barang itu. Wah itu heboh di kampung,” sambungnya.
Sumaryono mengaku ikut mengantar Pak Herman saat menikah, kemudian Tiko lahir dua tahun berikutnya yakni di tahun 1999. Pak Herman diduga cerai karena masalah ekonomi yang diakibatkan usahanya bangkrut dan ia sempat ditipu.
Ibu Eny Pernah Dilarikan ke RSJ Sebelumnya
Di sisi lain, Sumaryono mengatakan bahwa keluarga besar Pak Herman disebut segan mengunjungi Tiko karena Bu Eny dianggap sebagai sosok yang temperamen.
Sementara itu kondisi depresi Ibu Eny nampaknya sudah dialami sejak lama. Sumaryono mengatakan bahwa dahulu Ibu Eny sudah pernah dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ).