IntipSeleb Lokal – Penyanyi Tanah Air, Fiersa Besari kerap dicap sebagai anak indie dan senja. Siapa sangka, ia sempat kesal dengan label yang orang sematkan kepadanya itu.
Hal ini ia ungkapkan kepada Soleh Solihun beberapa waktu lalu. Penasaran? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Fiersa Besari Sempat Kesal
Fiersa Besari mengaku sempat kesal dengan label indie dan senja yang kerap disematkan kepada dirinya. Namun, kini ia sudah mulai bisa berdamai dengan hal tersebut.
"Awal-awalnya kesel (dicap indie) kenapa sih harus diidentikin, 'Oh, indie tuh gitarnya akustik, lagunya folk, terus ke senja-senjaan'. Tapi, lama-lama, ya, jadi biasa aja," ungkap Fiersa Besari dilansir IntipSeleb dari YouTube Authenticity ID pada Minggu, 25 Desember 2022.
"Enggak lama sih, waktu itu setahunan udah mulai terbiasa," sambungnya.
Fiersa pun merasa ada yang kurang sesuai dengan istilah indie. Menurutnya, indie merupakan cara seorang musisi untuk mendistribusikan lagu, bukan suatu genre musik.
"Udah gitu kan, indie itu kan artinya independen, ya, Kang. Independen, dan enggak ada sangkut-pautnya sama, setahu saya, tapi kan sekarang ada perubahan makna juga, kalau awal kan independen itu enggak ada sangkut pautnya sama aliran, ya, Kang," jelasnya.
"Cuma cara kita mendistribusikan musik kita seperti apa. Independen kan itu," imbuhnya.
Cerita Fiersa Besari Tentang Dicap Indie
Fiersa Besari bercerita bahwa pada tahun 2012 ia baru pertama kali mengeluarkan album. Saat itu, seingat Fiersa, belum ada istilah 'senja-senjaan'.
"Karena waktu awal-awal bikin lagi tuh akustik banget gitu, Kang, awal-awal 2012 kan pertama kali album profesional, saya bikin album gitulah, direkam dengan baik dan benar itu tahun 2012 dan konsepnya akustik," terangnya.
"Dan dulu enggak ada perkopi-senjaan gitu malah," imbuhnya.
Namun, saat itu, butuh waktu untuk lagu Fiersa Besari sampai ke banyak pendengar. Saat sudah banyak dinikmati oleh para pendengar musik, tanpa disadari, Fiersa sudah dicap sebagai bagian dari golongan penikmat kopi dan senja.
"Karena mungkin salah satu kekurangan independen itu ketika kita mendistribusikan sesuatu kadang nyampenya telat, ya, di telinga penggemar, terbantu media sosial saat itu. Jadi, ketika orang tahu lagunya beberapa tahun kemudian dianggapnya, 'Wah, ini mah kopi senja nih, golongan kopi senja nih'," pungkasnya.