IntipSeleb Lokal – Jefri Nichol dan Caitlin Halderman kembali dipertemukan dalam Surat Cinta Untuk Starla The Series. Pada series ini menampilkan cerita yang berbeda karena sudah berkembang.
Jefri dan Caitlin Halderman juga mengungkapkan kesulitan mereka dalam penggarapan film ini. Seperti apa kisahnya? Berikut artikelnya.
Merasa Tersindir
Jefri Nichol dan Caitlin Halderman tampaknya sudah tidak perlu diragukan lagi terkait chemistry. Sebab keduanya sudah langsung bisa cocok tanpa membutuhkan waktu yang lama.
"Terjadi gitu aja karena semuanya saling terbuka enggak ada kasih tembok. Enggak hanya aku dan Caitlin tapi antara aku dengan cast lain terjadi gitu aja natural enggak dipaksain," ungkap Jefri Nichol di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Caitlin Halderman sendiri mengaku untuk mendalami peran Starla dirinya harus belajar bisnis terlebih dahulu.
"Karena di sini Starla lebih bisnis jadi ada beberapa dialog yang aku bisnis banget padahal aku enggak bisnis dan enggak tau termasuk bisnis. Kesusahan di situ karena aku bukan di bisnis banget belajar lebih banyak soal bisnis," ujar Caitlin.
Merasa Tersindir
Jefri Nichol sendiri justru merasa tersindir oleh naskah di Surat Cinta Untuk Starla The Series.
"Aku relate banget sama ini bahkan penulisnya sedikit nyentil aku di salah satu dialognya belajar jadi seniman yang gak telat, bertanggung jawab. aku ngerasa kesindir aku sering telat apalagi di produksi ini sering banget telat," katanya.
Sebagai informasi, Surat Cinta Untuk Starla The Series menampilkan keseruan perjalanan cinta dari Hema dan Starla. Dalam series ini keduanya dikisahkan sudah menjalin hubungan selama lima tahun.
Semakin matang, membuat kisah romansa mereka turut mengalami banyak perubahan di tengah lika-liku kehidupan. Namun munculnya berbagai perbedaan, tak lantas membuat Starla dan Hema menyerah, hingga keduanya berkeinginan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius.
Sayangnya, kenyataan tak semudah yang mereka pikir. Hema dan Starla harus menghadapi berbagai tantangan di tengah usaha keduanya mencoba menyesuaikan diri memasuki pendewasaan. Perjuangan cinta mereka kini harus tiba di persimpangan, sebuah titik penting yang akan menentukan segalanya, saat komitmen dan cinta ikut dipertaruhkan. (Cy)