IntipSeleb Film – Setelah enam tahun film pertamanya sukses. Kini pihak rumah produksi Starvision akan segera menayangkan film Cek Toko Sebelah 2 pada 22 Desember 2022 di seluruh bioskop Indonesia.
Film ini menjadi tontonan tepat untuk keluarga di akhir tahun. Bagaimana tidak, pasalnya film garapan Ernest Prakasa mengangkat berbagai macam isu tentang permasalahan keluarga yang kerap terjadi di masyarakat setempat. Lantas bagaimana keterangannya? Yuk simak ulasan berikut ini!
Cek Toko Sebelah 2 Angkat Isu Permasalahan Keluarga
Usai ditemui saat jumpa pers. Ernest Prakasa mengatakan jika film Cek Toko Sebelah 2 merupakan sebuah film yang tepat untuk dijadikan sindirian terkait isu di dalam keluarga.
Tak hanya itu saja. Menurut Ernest Prakasa bahkan film tersebut bisa dilihat dari berbagai sudut pandang antara anak maupun orang tua.
"Kita merasa kontennya itu cocok lah di tonton barengan sama keluarga, saling refreshing, saling menyindir mungkin kalau ngomong langsung gak berani, sindirannya lewat film, jadi lebih kepada momen kekeluargaannya," ujar Ernest Prakasa di Epicentrum, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 19 Desember 2022.
Agar Suara Masyarakat Bisa Terdengar
Dalam keterangan tambahannya. Sebagai sutradara, Ernest Prakasa mengambil kesempatan untuk membuat film Cek Toko Sebelah 2 agar suaranya bisa di dengar oleh masyarakat.
"Ya pastinya mungkin tidak semua penonton bisa menerima ini. Kita sudah pasrah dengan itu, tapi menurut kami, kami sebagai pelaku industri film, kami punya kesempatan untuk melakukan itu. Kami punya kesempatan untuk membicarakan itu secara terbuka dan bisa didengar sama orang-orang," tutur ayah dua anak itu.
Lebih lanjut, Ernest Prakasa mengatakan jika kini zaman telah berubah. Oleh sebab itu, dengan mengangkat isu sensitif masyarakat bisa mencari jalan tengah permasalahan di berbagai polemik yang terjadi.
"Akan lebih baik kalau kami menggunakan kesempatan itu, karena menurut kami, zaman sudah berubah. Dari sisi anak kecil, soal childfree, ayah dan ibu semuanya harus bisa lebih menerima hal yang baru," paparnya.
"Mau bilang kalau hey zaman sudah berubah. Pemikiran sudah banyak yang berubah. Kalau kita diskusikan, kita obrolin, mungkin bisa dapat jalan tengahnya," pungkas Ernest Prakasa. (Cy)