IntipSeleb Lokal – Pelawak tunggal atau komika, Bintang Emon memberikan komentar dirinya soal Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) yang kini telah disahkan menjadi KUHP. Hal ini disampaikan Bintang saat dirinya diundang dalam acara yang diselenggarakan oleh Najwa Shihab.
Sebagaimana diketahui, Bintang memang dikenal sebagai sosok yang punya sikap kritis atas beberapa kebijakan publik. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Komentar Bintang Emon Soal KUHP
Bagi Bintang Emon, ia bisa menyampaikan kritik sosial melalui bidang komedi yang ia geluti kini. Menurutnya, hal ini masih berkaitan dengan RKUHP yang belum lama ini disahkan menjadi KUHP.
"Kalau lewat bidang aku kan verbal, kata-kata, sementara kemarin RKUHP kemarin udah jelas banget ada peraturan yang melarang penghinaan terhadap lembaga negara yang enggak tahu nih batesnya tuh di mana gitu," ungkap Bintang Emon dilansir dari YouTube Najwa Shihab pada Jumat, 16 Desember 2022.
Bagi Bintang, KHUP yang baru disahkan itu mengancam dirinya, terutama tentang penghinaan terhadap lembaga negara. Bukan tanpa alasan, menurutnya, ada batas yang jelas dalam peraturan itu.
"Itu sangat-sangat mengancam, ya kalau buat aku, ya. Karena batasnya enggak jelas. Bisa aja kita cuma bilang, 'Ini kok kerjanya enggak bener?' ternyata buat mereka itu penghinaan, itu bisa kena gitu," jelas pria yang belum lama ini melepas masa lajangnya itu.
Alasan Sampaikan Kritik Lewat Komedi
Menurut Bintang, komedi merupakan media yang lebih mudah digunakan untuk menyampaikan kritik. Pasalnya, komedi bisa lebih mudah diterima oleh masyarakat.
"Tapi, memang menurut aku lewat sindiran, lewat komik, lewat komedi seharusnya lebih mudah diterima, ya kan?" tanya Najwa Shihab.
"Lebih mudah diterima dan lebih mudah juga untuk mengajak banyak orang mengerti dan menikmati, memberi perhatian pada kebijakan-kebijakan, isu-isu soal publik ini," jawab Bintang.
Dengan kritik yang ia sampaikan, Bintang ingin agar imbas buruk tak diterima oleh dirinya dan orang sekitarnya. Menurutnya, masyarakat seharusnya bisa mendapatkan dampak positif dari adanya suatu kebijakan.
"Soalnya, kita juga yang kena gitu, apalagi anak-anak muda gini kayak kita, jangan sampe cuma diperes suaranya, cuma diajak, 'Ayo, coblos kami! Ikuti acara Gen Z ini, generasi milenial!'. Enggak, kita harus dapat lebih dari pada itu," terangnya.
"Ya, kayak, baru lulus, kerja UMRnya tipis. Itu yang memang seharusnya disuarakan untuk kita bisa lebih baik lagi gitu, hak kita banyak loh," pungkasnya.