"Tapi, sebenernya aku itu, bodohnya dari dulu sih, waktu aku bikin tato yang di sini (punggung), pertama kali kan di punggung, ya, itu terus pager ayu udah enggak bisa pake aku lagi. Karena seorang pagar ayu enggak mungkin ada tatonya," terang Nita.
"Gara-gara satu kerjaan juga, kerjaan banyak yang menuntut," lanjutnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, dengan begitu, ia juga merasa tubuhnya menjadi lebih bersih dari tato. Lebih lanjut, ia juga ingin menepis stigma negatif yang kerap disematkan kepada orang yang memiliki tato di tubuhnya.
"Banyak (stigma negatif)," ujarnya.
"Cewek enggak benerlah," imbuhnya.
Butuh waktu untuk Nita Gunawan memantapkan niatnya ini. Satu tahun menjadi waktunya memantapkan diri.
"Satu tahun untuk mikir hapus, enggak, hapus, enggak," pungkas Nita Gunawan.