IntipSeleb Lokal – Nia Ramadhani secara resmi meluncurkan novel Cerita Ade dalam acara bertajuk Meet and Greet & Grand Launching Novel ‘Cerita Ade’. Pidi Baiq yang digaet sebagai editor novel ini turut hadir dalam acara Grand Launching tersebut.
Nia Ramadhani pun menceritakan hal yang membuatnya bisa melewati masa kelam dan cobaan hidup. Seperti apa? Yuk, scroll dan cari tahu sama-sama!
Fase Melewati Cobaan Hidup
Nia Ramadhani menceritakan seperti apa perubahan dalam dirinya usai melewati rehabilitasi di tahun lalu. Nia mengungkap bahwa awalnya ia bersedih bahkan menyalahkan diri sendiri karena terjerumus dalam kesalahan dan harus menjalani rehabilitasi.
"Kalau di awal dibilang tidak ada bersedih, itu bohong. Karena sudah pasti sedih iya, menyalahkan diri iya, tapi itu nggak berlama-lama karena aku juga di tempat rehabilitasi dan didampingin sama orang-orang yang ahli di bidangnya," ujar Nia Ramadhani pada acara Meet and Greet & Grand Launching Novel 'Cerita Ade', Sabtu, 10 Desember 2022.
Namun, istri dari Ardi Bakrie itu menganggap bahwa akan ada pelangi dari semua badai kehidupan yang telah dilaluinya.
"Setiap ada hujan badai pasti ada pelangi setelah itu. Kadang2 orang gak kuat menghadapi hujan badai dan breakdown jadi nggak sempat melihat pelangi," sambungnya.
Nia Ramadhani bersyukur karena memiliki support system yang membuatnya bisa meraih pelangi setelah mengalami badai.
"Alhamdulillah aku dengan semua support sistem aku bisa meraih pelangi itu. Semua masalah itu yang jelas mendewasakan kita," imbuhnya.
Tentang Novel Cerita Ade
Novel bertajuk Cerita Ade merupakan sebuah buku karya Nia Ramadhani yang ia tulis sendiri selama menjalani proses rehabilitasi pada 2021 lalu. Dalam buku itu, istri dari Ardi Bakrie itu akan banyak menyorot soal masa kelam yang dilaluinya dan hikmah kehidupan yang bisa didapat usai melewati masa tersebut.
Tak hanya itu, buku tersebut juga didedikasikan untuk mendiang ayah tercintanya yang telah berpulang kepada Sang Pencipta. Buku ini juga akan memperlihatkan kisah hidup Nia Ramadhani usai kepergian ayahnya.
Menyadari kemampuannya yang terbatas dalam kepenulisan, Nia Ramadhani memutuskan untuk menggandeng musisi sekaligus penulis terkenal Pidi Baiq sebagai editor novel ini.