IntipSeleb – Atalarik Syah minta maaf soal videonya yang beredar di media sosial Jumat, 3 April 2020 lalu. Dalam video tersebut, mantan suami Tsania Marwa ini tengah blusukan mencari masjid yang menunaikan ibadah salat jumat berjamaah di tengah pandemik virus corona.
Alasan mengapa dirinya dan satu rekannya kekeh salat jumat karena dianggap kafir jika meninggalkan salat jumat tiga kali berturut-turut. Sontak saja video tersebut menjadi kontroversi di kalangan masyarakat mengingat adanya larangan salat jumat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) langsung demi memutus rantai pandemik virus corona. Lantas, bagaimana penjelasan Atalarik Syah soal hal tersebut? Simak ulasan berikut.
Baca Juga: Kontroversi Atalarik Syah Kekeh Salat Jumat karena Takut Kafir
Atalarik Syah minta maaf
Sebelumnya, Atalarik sempat mengunggah video sedang blusukan mencari masjid yang menunaikan ibadah salat jumat berjamaah karena takut dianggap kafir di tengah wabah Covid-19. Tapi video tersebut telah dihapus dari akun Instagram pribadinya karena menimbulkan kontroversi. Atalarik Syah pun meminta maaf kepada umat muslim Tanah Air atas pernyataan dirinya yang membuat tersinggung atau kecewa.
Dia juga mewakili para umat muslim lain yang menunaikan ibadah salat jumat di tengah wabah Covid-19 sedang giat untuk salat berjamaah. Kata dia, ketakutan terbesar bukan kepada virus corona tapi Atalarik lebih takut kepada Allah SWT.
“Saya Atalarik Syach ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh umat muslim Tanah Air atas pernyataan saya yang membuat tersinggung atau kecewa. Saya dan mewakili yang lain yang masih menjalankan salat jumat bukan berarti kami itu tidak mematuhi atau tidak mengindahkan himbauan, saran, pemerintah untuk tidak menjalankan ibadah salat jumat terutama ulama, fatwa para ahli ulama,” kata Atalarik Syah lewat YouTube-nya yang diunggah pada Selasa, 7 April 2020.
“Terutama saya sekarang ini lagi meggebu-gebunya ingin menjalankan salat berjamaah, saya lagi ingin meyakini keahlian yang lebih terhadap Allah SWT. Saya mau lebih yakin lagi, saya gak boleh takut terhadap virus corona tapi lebih takut terhadap Allah," ujarnya.
Atalarik Syah merasa miris
Selain itu, pria 44 tahun ini juga berpikir bahwa masjid merupakan sarana yang tepat untuk membatu program pemerintah dalam mensosialisasikan kesehatan di tengah pandemik virus corona. Sebab katanya, masjid adalah tempat berkumpulnya para laki-laki yang bisa meneruskan informasi kepada sanak saudara di rumah.
Selain itu, dia menyarankan agar tempat ibadah bisa secara mandiri melakukan pencegahan virus corona dengan berbagi hand sanitizer, membuat tempat sterilisasi sebelum masuk dan lain sebagainya.
“Saya cuma berpikir kalau tempat ibadah yang ada secara mandiri masih bisa melakukan perlindungan agar jemaahnya bisa melangsungkan ibadahnya dengan nyaman. Seperti pembagian hand sanitizer, bikin tempat sterilisasi sebelum masuk wudhu, bawa sajadah sendiri, dan salaman juga tidak diwajibkan,” tuturnya.
Ayah dua anak ini merasa miris saat menunaikan ibadah salat jumat pada 3 April 2020 karena banyak masjid yang tutup. Padahal kata Atalarik Syah, virus corona bisa segera berlalu dengan keyakinan beribadah.
“Oleh karena itu saya merasa miris sekali jumaat tanggal 3 April lalu makin banyak masjid yang ditutup padahal kita semua berharap sekali wabah corona ini bisa segera berlalu dengan keyakinan beribadah kita,” pungkas Atalarik Syah.