IntipSeleb Film – Desember menjadi bulan penutup di setiap tahunnya. Para pekerja dan anak sekolah biasanya mendapatkan libur menjelang Natal dan Tahun Baru. Untuk melewati masa liburan itu, ada rekomendasi beberapa film yang cocok kamu saksikan bareng keluarga atau pasangan.
Salah satu platform digital yang menyajikan film-film menarik adalah KlikFilm. Ada banyak film mulai dari lokal, luar negeri, hingga film-film festival.
"Di penghujung tahun 2022 ini, kami ingin memberikan film-film terbaik, agar bisa menjadi pengisi waktu libur Natal dan tahun baru bersama keluarga. Salah satu film yang ditunggu-tungga adalah film Triangle Of Sadness yang mendapatkan Palme d'Or pada Festival Film Cannes 2022," ungkap Direktur KlikFilm, Frederica.
Apa saja rekomendasi yang bisa dinikmati saat libur Natal dan Tahun Baru (nataru) berikut artikelnya.
Triangle Of Sadness
Triangle of Sadness ditayangkan perdana di Festival Film Cannes 2022 pada Mei 2022, di mana ia menerima tepuk tangan meriah selama delapan menit dan memenangkan Palme d'Or. Film ini beraliran satir dibalut komedi gelap yang ditulis dan disutradarai oleh Ruben Ostlund. Triangle of Sadness mengisahkan pasangan model fesyen Carl (Harris Dickinson) dan Yaya (Charlbi Dean) yang diundah dalam sebuah pelayaran kapal pesiar mewah.
Ketika kapal pesiar tersebut tenggelam, mereka terdampar di pulau terpencil dengan sekelompok miliarder dan seorang perempuan petugas kebersihan. Dalam perjuangan mereka untuk bertahan hidup, hierarki lama terbalik karena perempuan petugas kebersihan itu menjadi satu-satunya orang yang paham bagaimana cara memancing ikan.
Holy Spider
Disutradarai oleh Ali Abbasi, film ini menceritakan tentang seorang jurnalis perempuan yang pergi ke kota Mashhad di Iran. Jurnalis tersebut sedang menyelidiki kasus pembunuhan berantai yang pelakunya dijuluki sebagai Holy Spider. Sosok Holy Spider ini membunuh para perempuan yang bekerja sebagai pekerja seks komersial di sana. Warga setempat mempercayai bahwa Holy Spider melakukan itu demi membersihkan jalan-jalan orang berdosa.
Summer 1993
Summer 1993 mengisahkan tentang seorang anak 6 tahun, Frida (Laia Artigas), yang harus hidup dengan keluarga pamannya setelah ibunya meninggal dunia karena sakit. Frida tinggal bersama Pamannya, Esteve (David Verdaguer), dan bibinya, Marga (Bruna Cusí), juga anak perempuan mereka yang masih berusia 3 tahun, Anna (Paula Robles). Namun, Frida berubah jadi anak yang pemberontak, karena merasa tidak ada yang menyayanginya.
The Guitar Mongoloid
Film ini mendapatkan tanggapan beragam tetapi secara keseluruhan positif. Selain itu, film garapan sutradara Ruben Ostlund ini juga mendapat penghargaan sebagai Penghargaan FIPRESCI di Festival Film Internasional Moskow ke-27. Film ini mengisahkan seorang anak laki-laki berusia 12 tahun membuat lagu punk, pria dewasa bermain dengan senjata, seorang wanita neurotik dengan kebahagiaan euforia yang menargetkan penghancuran diri. Kehidupan sehari-hari Swedia yang belum pernah Anda lihat sebelumnya.
Quo Vadis, Aida?
Film ini menceritakan tentang peristiwa eksekusi pasukan Serbia Bosnia terhadap warga sipil di Srebenica, Bosnia dan Herzegovina tahin 1995. Dirilis pada 2020, film ini diangkat berdasarkan kisah nyata, mengambil sudut pandang seorang staff PBB bernama Aida Selmanagic.
Akibat Guna-guna Istri Muda
Dua dukun ilmu hitam saling adu kekutan untuk orang yang minta tolong pada mereka. Harris minta tolong pada Ninik Tumbal agar Lisa, anak Hermawan, majikan Harris, mau padanya. Padahal Lisa sudah pacaran dengan Ronny, sopirnya. Di pihak lain, Mirna, istri muda Hermawan, minta tolong pada Mbah Roso, agar Harris bisa jadi kekasihnya. Dalam adu kekuatan ini Harris mati terkena pukulan Mbah Roso. Dengan pertolongan ayah Ronny, kedua dukun tadi kembali ke jasad semula. Mbah Roso jadi kepingan tengkorak, dan Ninik Tumbal berubah jadi tengkorak kera.
Cross The Line
Film yang bercerita tentang perdagangan manusia ini tayang perdana di Festival Film Jakarta World Cinema Week. Cross The Line mengisahkan pasangan kekasih yang hendak mencari nafkah ke negeri tetangga, Singapura. Dalam rencana itu, mimpi Haris (Chicco Kurniawan) dan Maya (Shenina Cinnamon) berhenti hanya sebatas menjadi anak buah kapal (ABK). Mereka dijanjikan gaji yang cukup besar namun berakhir tak ditepati. Ketika Maya sedang merenungi hidupnya, muncul karakter perempuan yang menyarankan dirinya untuk jual diri. Lantas, maukah Shenina menerima tawaran tersebut? Bagaimana dengan mimpinya untuk bekerja di luar negeri? (Cy)